Ilustrasi. (FOTO: ANTARA)
Ilustrasi. (FOTO: ANTARA)

Tidak Kuorum, Rencana Reverse Stock Split UNSP Gagal Lagi

Dian Ihsan Siregar • 15 November 2016 15:04
medcom.id, Jakarta: Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) terkait persetujuan melakukan reverse stock split lagi-lagi tidak kuorum. Hal itu karena dalam rapat pemegang saham belum mencukupi 3/5 dari total keseluruhan pemegang saham.
 
"Yang hadir hanya 16 persen. Kami akan menyelenggarakan RUPS-LB ketiga berdasarkan penetapan secepatnya dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), baik penetapan mengenai pemanggilan, kuorum kehadiran dan kuorum keputusan," ungkap Direktur & Investor Relations UNSP Andi W. Setianto kepada Metrotvnews.com, Selasa (15/11/2016).
 
Menurut Andi, rapat hari ini merupakan yang kedua kalinya. Setelah pada 31 Oktober 2016 lalu juga mengalami kegagalan dalam meminta persetujuan reverse stock split.

Manajemen Perseroan serius membenahi kinerjanya. Oleh karena itu, emiten perkebunan ini telah mengagendakan reverse stock split, sebagai upaya lanjutan perbaikan struktur permodalan dan peningkatan produktivitas aset perseroan.
 
"Sejak menjadi jajaran Direksi di Juli 2013, kami terus bekerja keras benahi kinerja dengan peningkatan penjualan di 2014 dan terjaganya produktivitas kebun inti di 2015 ditengah berbagai tantangan dari masih lemahnya harga komoditas sawit dan karet dunia, diskon harga domestik akibat kebijakan pungutan CPO Fund untuk mendukung program biodiesel, sampai El-Nino yaitu kondisi cuaca ekstrim yang menyebabkan kemarau panjang dan kekeringan," jelas Andi.
 
Sebelumnya Andi telah mengatakan, bahwa reverse stock split atau penggabungan saham ini merupakan upaya komunikasi dengan kreditur dalam rangka restrukturisasi pinjaman.
 
Andi menjelaskan, penggabungan saham diharapkan dapat memperbaiki likuiditas perdagangan saham Perseroan yang sejak Agustus 2013 berada di level Rp50 per saham dan juga sekaligus mendapatkan harga wajar saham Perseroan di pasar reguler Bursa Efek Indonesia. Aksi korporasi ini, menurut dia, adalah untuk kepentingan Perseroan dan tentunya investor.
 
"Justru kami harus mengedepankan kepentingan investor. Perseroan memperhatikan kepentingan 16.795 pemegang saham publik, dengan komposisi 83 persen pemegang saham lokal, di lebih dari 120 perusahaan sekuritas dan wali amanat," tutur Andi.
 
Lebih lanjut, perseroan berencana untuk melaksanakan penggabungan setiap 10 saham nominal Rp100 per saham menjadi satu saham nominal Rp1.000 per saham.
 
"Ini membutuhkan persetujuan dari pemegang saham pada RUPS-Luar Biasa, ini tidak mengubah jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh maupun modal dasar, juga tidak mengubah persentase kepemilikan pemegang saham," jelas Andi.
 
Adapun manfaat bagi perseroan dan pemegang saham yakni perdagangan saham yang lebih likuid dan terbentuknya harga wajar saham perseroan. Menurut dia, diharapkan dapat meningkatkan kredibilitas dan membantu komunikasi perseroan dengan kreditur dalam rangka restrukturisasi pinjaman. Struktur permodalan yang lebih baik akan mengurangi beban keuangan dan memperbaiki fundamental Perseroan, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai Perseroan dan pemegang saham.
 
"Kami optimistis, aksi korporasi ini akan menjadi langkah awal yang positif dalam mencapai kinerja yang lebih baik," pungkas Andi.
 
Sekadar informasi, UNSP dimiliki secara luas oleh 16.795 pemegang saham publik di lebih dari 120 sekuritas dan wali amanat, dengan komposisi 66 persen individu lokal, 17 persen institusi lokal, 16 persen institusi asing dan satu persen individu asing.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan