Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Investor Optimistis, IHSG Siap Lanjutkan Penguatan

Annisa ayu artanti • 19 Februari 2020 09:37
Jakarta: Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini.
 
Analis Pilarmas Investindo Indonesia Maximilianus Nico Demus menjelaskan penguatan ini terjadi karena adanya sikap optimistis dari para investor terhadap data global dan dalam negeri.
Para pelaku pasar menanti data yang akan keluar dari Jepang, mulai dari ekspor, impor, trade balance, hingga core machine orders.
 
Menurutnya, hal ini menjadi penting tatkala perekonomian Jepang kemarin menunjukkan hasil yang kurang memuaskan meskipun ada asa dari pertemuan The Fed yang akan terjadi pada 20 Februari, dan akan ada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.

"Apabila data yang keluar dari Jepang masih sama buruknya seperti kemarin, hal ini semakin berpotensi untuk menekan pergerakan IHSG hari ini," kata Nico dalam riset hariannya, Rabu, 19 Februari 2020.
 
Ia menjelaskan, data tersebut akan menjadi titik balik bagi Jepang, namun secara konsensus analis memprediksi data yang akan muncul berpotensi besar untuk mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya.
 
Sementara dari sisi The Fed, lanjutnya, data dan pernyataan yang dikeluarkannya akan menjadi modal penting terhadap pergerakan pasar berikutnya.
 
"Meskipun banyak yang mengatakan bahwa The Fed tidak akan mengubah suku bunga tahun ini, namun kami percaya bahwa The Fed akan bergerak sesuai dengan data yang masuk, dan ketika data yang masuk tidak sesuai dengan indikator The Fed, tentu The Fed akan bergerak cepat," ujarnya.
 
Sedangkan dari pasar dalam negeri menanti hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 Januari 2020 terkait BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR), apakah BI memutuskan untuk mempertahankan atau menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate
(BI7DRR). Sebelumnya BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) berada di level lima persen.
Kebijakan dan pandangan dari BI itu tentunya menjadi perhatian pelaku pasar dalam minggu ini.
 
"Kebijakan moneter yang akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran, stabilitas eksternal yang terjaga, serta upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik," ucapnya.
 
Sementara itu, kebijakan makroprudensial yang akomodatif ditempuh untuk mendorong pembiayaan ekonomi sejalan dengan siklus finansial yang di bawah optimal dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian.
 
Sedangkan dari jejak pendapat Reuters memperkirakan bank sentral Indonesia akan melanjutkan pelonggaran kebijakan dalam rapat pekan ini untuk memberikan sandaran bagi dampak ekonomi dari wabah virus korona.
 
Ia menyakini bahwa Bank Indonesia akan menurunkan tingkat suku bunga dari 25 basis poin menjadi 4,75 persen sebagai bagian dari usaha untuk mendorong perekonomian menjadi lebih baik lagi.
 
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan diperdagangkan pada level 5.832-5.934. Harap lebih diperhatikan karena IHSG masih cenderung memiliki pergerakan yang anomali," tukasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan