"Sama seperti bank daerah lainnya yang sudah melantai di bursa saham, seperti Bank Jatim dan BJB yang sudah melalukan IPO. Bank Jateng akan IPO di 2018," ungkap Ganjar, ditemui di acara Due Diligence Meeting & Public Expose Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Bank Jateng Tahun 2015, di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Ia menjelaskan, tujuan dari IPO itu adalah guna membiayai proyek infrastruktur di Jateng. Pembangunan infrastruktur ini penting dilakukan lantaran daerah Jateng saat ini sedang berkembang. Karena itu, dibutuhkan dana investasi dalam membiayai proyek yang sedang berjalan atau di waktu-waktu mendatang.
"Saya capai menerima investor, karena proyek infrastruktur di Jateng sedang ramai-ramainya," jelas Ganjar.
Untuk diketahui, Bank Jateng berencana menerbitkan obligasi subordinasi I Bank Jateng Tahun 2015 sebanyak-banyaknya sebesar Rp500 miliar dengan tingkat bunga tetap. "Untuk kupon bunganya 11,75-12,40 persen per tahun. Obligasi subordinasi ini dengan jangka waktu tujuh tahun dan pembayaran kupon akan dilakukan dalam triwulanan," ucap Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno.
Nantinya, dana hasil penawaran umum obligasi subordinasi akan digunakan sebagai modal kerja dalam rangka pengembangan usaha, khususnya dalam pemberian kredit dan memperkuat struktur modal Bank Jateng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News