Rupiah. FOTO/Yudhi Mahatma.
Rupiah. FOTO/Yudhi Mahatma.

Kenaikan Suku Bunga The Fed, Rupiah Bisa di Level Rp14.500/USD

Dian Ihsan Siregar • 07 Maret 2016 18:00
medcom.id, Jakarta: Senior Economist Asean and India UBS Edward Teather ‎memperkirakan nilai tukar rupiah akan terpuruk di level Rp14.500/USD di akhir 2016. Prediksi ini terjadi seandainya bank sentral AS (The Fed) menaikkan kembali suku bunganya (fed rate) yang saat ini berada pada 0,5 persen.
 
"Kami perkirakan rupiah akan turun lagi d‎I akhir tahun ini ke posisi Rp14.500 per USD, kalau The Fed menaikkan kembali fed ratenya," kata Edward, ditemui dalam acara press conference UBS di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Senin (7/3/2016).
 
Menurut prediksi Edward, kenaikan suku bunga the fed akan terjadi di semester II tahun ini. Sehingga goncangan terhadap nilai tukar mata uang Garuda akan mulai terasa mulai semester dua tahun ini.

Selain the fed‎, faktor lain yang membuat rupiah lesu yaitu ekspor Indonesia yang diprediksi mengalami perlambatan. Alhasil, posisi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia akan melebar.
 
Pada semester satu tahun ini, rupiah masih berada di zona yang aman. Hal itu terlihat rupiah yang terus mengalami penguatan sejak awal tahun ini hingga mau menyentuh posisi Rp13.000 per USD.
 
Nilai ‎rupiah yang membaik saat ini, Edward menyebutkan, dikarenakan banyak sentimen positif, khususnya posisi pertumbuhan ekonomi yang mulai menanjak bila dibandingkan raihan 2015.
 
"Inti rupiah di semester satu ini akan stabil ‎karena data ekonomi bagus. Semester dua sampai akhir tahun bisa ke Rp14.500 per USD," pungkas Edward.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan