Garuda Indonesia. Foto : MI/Angga Yuniar.
Garuda Indonesia. Foto : MI/Angga Yuniar.

Rahasia Garuda Indonesia Keruk Laba Rp1,72 Triliun

Suci Sedya Utami • 04 November 2019 21:37
Jakarta: PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD122,42 juta atau sekitar Rp1,72 triliun hingga kuartal III-2019. Padahal sebelumnya maskapai pelat merah ini mengalami kerugian sebesar USD114,08 juta.
 
VP Corporate Communication Garuda Indonesia Ikhsan Rosan membeberkan alasan di balik capaian positif tersebut. Dia mengatakan saat ini perseroan tidak lagi mematok atau pendapat dari target keterisian penumpang atau seat load factor (SLF).
 
Dia bilang Garuda saat ini lebih mengedepankan untuk menyesuaikan pendapatan berdasarkan permintaan dari penumpang. Sehingga biaya operasional pun bisa ditekan dan tidak harus dikeluarkan secara jor-joran hanya demi mengikuti target SLF.

"Dulu kan kita mengacu pada target penumpang sehingga utility pesawat kita drop. Nah sekarang enggak, memang kita paham pasar ya kalau memang low season kita harus menyesuaikan. Jadi lebih efektif, fuel kita juga lebih hemat, dan crew kita bisa (disesuaikan), pesawat juga bisa masuk maintenance," kata Ikhsan ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin, 4 November 2019.
 
Direktur Niaga Garuda Indonesia Polri Ilham Kurniansyah pernah mengatakan perseroan kini melakukan perubahan strategi dalam mengelola penerbangan terutama dari sisi musim. Di musim sepi kuartal I misalnya, Garuda kini menerapkan strategi penerbangan dengan menyesuaikan permintaan atau mengurangi frekuensi penerbangan. Contohnya untuk penerbangan ke Surabaya yang selama ini menggunakan pendekatan business as usual yakni 20 kali penerbangan dalam sehari dikurangi menjadi 10 kali sesuai dengan permintaan.
 
Pikri bilang sebelumnya ketika menggunakan mahzab lama dikatakan bahwa jika frekuensi penerbangan semakin tinggi atau banyak maka akan menurunkan biaya, jika biaya turun maka harga jual tiket pun bisa dijual murah. Namun faktanya tidak seperti itu, di musim sepi walaupun diberikan promo tetap saja penumpang yang pergi hanya itu-itu saja.
 
"Direksi baru melihat bagaimana mengelola airlines terutama dari sisi seasonility, kalau low season jangan paksakan terbang terus menerus. Jadi kita lakukan cut produksi, sesuaikan produksi dengan demannya, sehingga kita bisa cut cost malah kita bisa mendapatkan gain," kata dia.
 
Dalam laporan keuangan Garuda Indonesia hingga September 2019, terbentuknya laba bersih tersebut lantaran peningkatan pendapatan usaha perseroan sebesar 9,9 persen dari sebesar USD3,21 miliar pada sembilan bulan pertama di 2018 menjadi USD3,54 miliar pada periode ini.
 
Jika dirinci, pendapatan usaha tersebut ditopang oleh pendapatan dari penerbangan berjadwal senilai USD2,79 miliar dan pendapatan tidak berjadwal USD249,92 juta, serta pendapatan usaha lain-lain sebesar USD494,89 juta.
 
Selain karena peningkatan pendapatan usaha, laba yang dibukukan pada periode ini karena penurunan beban usaha sebesar 1,9 persen. Tercatat hingga kuartal III-2019 beban usaha perusahaan sebesar USD3,28 miliar, turun dari sebelumnya USD3,35 miliar.
 
Perusahaan berhasil menekan beban operasional sebesar 4,4 persen menjadi USD1,93 miliar. Adapun bila ditelisik lebih dalam penurunan beban tersebut karena penurunan biaya bahan bakar dari USD1,02 miliar menjadi USD908 juta.
 
Selain itu, Garuda juga bisa menekan beban biaya dari USD301,64 juta menjadi USD293,66 juta. Lalu beban pelayanan penumpang juga ditekan dari USD220,83 juta menjadi USD202,19 juta pada periode ini.
 
Namun meski membukukan pendapatan yang meningkat dan penurunan beban usaha, perusahaan pelat merah ini mengalami kerugian selisih kurs sebesar USD13,91 juta sepanjang Januari-September 2019. Padahal pada periode sebelumnya Garuda mencatat keuntungan selisih kurs senilai USD52,35 juta.
 
Adapun total aset Garuda per 30 September 2019 sebesar USD4,42 miliar dengan rincian ekuitas dan liabilitas masing-masing sebesar USD910,9 juta dan USD3,50 miliar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan