Ilustrasi. (FOTO: MI/Usman Iskandar)
Ilustrasi. (FOTO: MI/Usman Iskandar)

Analis: Pasar Mulai Respons Positif Tiga Saham BUMN Tambang

Dian Ihsan Siregar • 29 November 2017 16:50
Jakarta: Tiga saham BUMN tambang ‎yakni PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), PT Timah (Persero) Tbk (TINS), dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM)‎ akan berganti status menjadi non-persero. Meski begitu tetap ketiganya akan tetap menjadi emiten bursa.
 
Perubahan status itu guna memuluskan rencana pembentukan holding BUMN tambang. Nantinya, induk‎ usaha akan dikendalikan oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum.‎ Karena, sebesar 100 persen saham Inalum masih dimiliki oleh pemerintah.
 
Perubahan status ‎non-persero dan telah resminya pembentukan holding BUMN tambang tercatat memberikan sentimen positif bagi kalangan pasar di beberapa hari ini. Hal itu terlihat dari kinerja ketiga saham tambang pelat merah di sepanjang hari ini.

Pantauan medcom.id, YahooFinance, Rabu, 29 November 2017 mencatat saham Timah naik 20 poin ke posisi Rp855 per saham bila dibanding perdagangan di hari sebelumnya yang masih di posisi Rp835 per saham.
 
Sementara saham Bukit Asam naik 425 poin ke posisi Rp11.275 per saham dari perdagangan di hari sebelumnya Rp10.850 per saham. Sedangkan saham Antam juga naik 20 poin ke posisi Rp665 per saham dari posisi di hari sebelumnya masih bertengger di Rp650 per saham.
 
"Memang bukan pengaruh ke sana. Tapi, ada sentimen positif dari pasar terhadap pembentukan itu. Pelaku pasar melihat lebih efisien dan efektif. Jadi enggak bersinggungan dengan politik, karena sebelumnya mengambil kebijakan harus ada persetujuan dari DPR," kata David kepada medcom.id.
 
Selain itu, tutur David, sentimen positif datang dari harga komoditas yang sedang membaik. ‎Lagi pula, nantinya aset ketiga perusahaan bakal menyatu ke Inalum. Pada akhirnya, aset Inalum jadi lebih besar.
 
"Untuk Inalum bakal lebih besar lagi asetnya, jadi lebih mudah lagi mencari dana, dan perbankan lebih mudah untuk memberikan dana untuk ekspansi modal mereka," tutur David.
 
‎Lalu, Analis Investa Mandiri Hans Kwee‎ memiliki pendapat yang sama dengan David. Dia mengatakan pelaku pasar menyambut positif adanya pembentukan holding BUMN tambang. Karena, mereka bisa lebih bersinergi dalam menjalankan bisnis.
 
Pastinya, lanjut Hans, ketiga perusahaan tambang BUMN bisa lebih mudah untuk mencari dana. "Mereka tidak perlu repot-repot cari restu ke DPR ketika mau right issue dan lainnya. Hadirnya holding jadi lebih fleksibel," jelas Hans Kwee.
 
Hans menambahkan, kinerja positif holding BUMN tambang akan terus menerus terjadi ‎ke depannya. Apalagi harga komoditas sedang membaik belakangan ini.
 
"Ini asetnya jadi besar, paling penting juga berkolaborasi lebih bagus, sehingga ke depannya bagus. Tapi memang kenaikan harga komoditas yang membuat mereka hijau belakangan ini, kebijakan itu positif lah secara umum," ujar Hans Kwee.‎
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan