Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, Dileep Srivastapa, menjelaskan, pendapatan penjualan BUMI turun sebesar 17 persen menjadi USD2,19 miliar, dari posisi sebelumnya sebesar USD2,65 miliar di kuartal III-2013. Hal itu disebabkan harga batu bara yang lebih rendah dan harga 51 persen saham KPC yang lebih rendah sejak 1 Juli 2014.
Dia menegaskan, selama periode Juli-September 2014, kepemilikan saham Perseroan di KPC tercatat sebesar 51 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 65 persen, setelah pengalihan 19 persen saham KPC ke CIC.
"Keuntungan bersih yang dapatkan atas penjualan 19 persen saham KPC kepada CIC telah tercatat," kata Dileep, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/1/2015).
Sementara itu, beban keuangan dan bunga BUMI meningkat menjadi USD627,7 juta dari sebelumnya USD449,1 juta, disebabkan penyelesaian utang CIC dan perpanjangan jangka waktu pinjaman. Bagian rugi bersih entitas asosiasi meningkat menjadi USD66,4 juta, dari posisi sebelumnya USD24,8 juta, hal itu disebabkan adanya kerugian di Newmont Nusa Tenggara (NNT).
"Kerugian atas transaksi derivatif menurun tajam menjadi USD3,4 juta, jika dibanding posisi sebelumnya sebesar USD94,1 juta, hal itu berkat proses penyelesaian utang CIC," ungkap dia.
Laba kotor berkurang sebesar 25 persen menjadi USD420,2 juta, dari posisi sebelumnya USD557,6. Sebab harga jual yang lebih rendah, dan penyesuaian atas harga saham KPC yang lebih rendah, namun sebagian diimbangi oleh rasio pengupasan yang lebih rendah dan volume penjualan yang lebih tinggi.
Ditambahkannya, penerbitan saham baru (rights issue) belum lama ini sebesar USD314 juta telah memperkuat ekuitas BUMI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id