"Transformasi digital dalam perdagangan diharapkan dapat mendorong pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan, antara lain pengentasan kemiskinan serta pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi. Transformasi digital dapat menjadi tiket emas untuk pemulihan ekonomi pascapandemi covid-19," kata Lutfi dalam seminar web Road to G20, dalam keterangan tertulis, Kamis, 9 Juni 2022.
Lutfi juga menegaskan transformasi digital harus adil dan menawarkan kesempatan yang sama serta distribusi manfaat yang merata kepada semua pemangku kepentingan, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung sistem produksi global yang menyumbang lapangan kerja dan jumlah usaha.
Selain itu, lanjutnya, UMKM merupakan mesin inovasi, pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, dan kohesi sosial yang penting di negara anggota G20.
"Melalui Presidensi G20, Indonesia mendorong negara-negara G20 untuk mendukung transformasi digital dalam perdagangan sebagai bagian dari pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) oleh negara berkembang dan UMKM di berbagai negara," tambahnya.
Menurut Lutfi, transformasi digital membawa banyak manfaat dan peluang. Namun, transformasi digital juga datang dengan tantangan, risiko, dan kompleksitas yang terus berkembang.
Saat ini, transformasi digital di seluruh dunia semakin terfragmentasi. Teknologi dan inovasi sangat terkonsentrasi di negara-negara dengan barang publik digital yang lebih baik.
"Jika dibiarkan tidak teratasi, kesenjangan antara negara-negara yang kurang terhubung dan negara-negara super-digital akan melebar. Ketidakseimbangan perdagangan akan tetap tidak berubah. Untuk itu, kolaborasi adalah kunci untuk memastikan prinsip dasar 'tidak meninggalkan siapa pun' dan membangun transformasi digital yang inklusif," tegas Lutfi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News