Menteri BUMN Erick Thohir menerangkan, pembentukan holding dan subholding di PLN merupakan bentuk transformasi bisnis untuk mengoptimalkan bisnis berbasis kelistrikan. Erick menargetkan holding PLN akan terbentuk pada akhir 2022.
"Kita akan menuntaskan di akhir tahun ini. Enam bulan sebelum akhir tahun, adakan virtual holding seperti yang telah dilakukan di Pelindo dan Pertamina," ujar Erick dalam program Newsline di Metro TV, Rabu, 19 Januari 2022
Nantinya, semua pembangkit yang ada di PLN dikumpulkan dalam satu subholding.
Bukan liberalisasi sektor kelistrikan
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan langkah ini bukan bentuk liberalisasi sektor kelistrikan. Transformasi akan membuat PLN menjadi perusahaan yang lincah dan dinamis dalam menghadapi disrupsi energi di masa depan."Transformasi PLN bukan bentuk liberalisasi sektor kelistrikan. Di tengah tantangan adanya krisis energi, PLN harus berubah dari organisasi yang lambat menjadi energi yang lincah dan dinamis," ucap Darmawan.
Pembentukan holding dan subholding PLN dipicu krisis suplai batu bara yang dialami PLN sejak Desember 2021. PLN dituntut memperbaiki manajemen pengadaan batu bara dan juga bisnis. (Monique Handa Shafira)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News