“Ada solusi untuk emisi CO2 (karbon dioksida) di sektor transportasi yaitu ke kendaraan listrik, bukan dengan mengutak atik atau memaksa rakyat memakai BBM yang lebih mahal,” tegas Kurtubi dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Selasa, 28 Desember 2021.
Kurtubi menjelaskan pada COP26 memang disepakati untuk mengurangi emisi karbon dioksida, namun tidak dari sektor kendaraan. Menurut Kurtubi, jika dilihat dari sektor kendaraan, opsi terbaiknya yaitu dengan berganti ke kendaraan listrik.
“Konsentrasi kebijakannya itu ke listrik, dan batu bara yang harusnya dikurangi. Kalau sektor angkutan, dunia itu sepakat menggunakan kendaraan listrik nantinya” katanya.
Pemerintah seharusnya sudah mulai mempersiapkan masyarakat dan fasilitas pendukung untuk menggunakan energi listrik. Kemudian, energi listrik pun harus menggunakan energi yang bersih, bukan dari batu bara.
Sebelumnya, pemerintah menyebut penghapusan premium dan pertalite merupakan bentuk upaya pemerintah dalam memperbaiki kondisi lingkungan dengan mendorong penggunaan BBM yang memiliki RON tinggi seperti pertamax dan jenis lain di atasnya.
Perubahan dari premium ke pertalite dikatakan mampu menurunkan kadar emisi karbondioksida (CO2) sebesar 14 persen. Sedangkan, perubahan ke pertamax akan menurunkan kembali emisi CO2 sebesar 27 persen. (Widya Finola Ifani Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News