"Kita seiya sekata, produksi beras surplus, tidak ada impor dan masuk akal, riil di lapangan," kata Yeka dalam kegiatan monitoring di Kabupaten Sragen, dikutip Minggu, 17 April 2022.
Meski produksi beras surplus masih ada pekerjaan rumah bagi Kementerian Pertanian, khususnya dalam memberikan pelayanan publik kepada petani. Yeka pun memberikan apresiasi terhadap bantuan penggilingan padi atau Rice Milling Unit (RMU) yang digelontorkan Kementan.
"Dengan adanya bantuan RMU, petani bisa menjalankan bisnis penyediaan beras dalam jumlah besar, yang awalnya dirasa kapasitas RMU bantuan besar, tapi sekarang malah maunya ditingkatkan," imbuh Yeka.
Perlu diketahui, data BPS mencatat sejak 2019 hingga hari ini Indonesia tidak melakukan impor beras umum alias tidak ada impor beras Bulog. Setiap tahun produksi beras surplus lebih tinggi dari kebutuhan konsumsinya, pada 2019 surplus beras 2,38 juta ton, 2020 surplus 2,13 juta ton dan 2021 surplus 1,31 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News