Kebijakan tersebut dimaksudkan guna pemenuhan kebutuhan batu bara untuk kelistrikan umum. Presiden Joko Widodo melihat tantangan krisis energi yang terjadi di seluruh dunia, sehingga mengedepankan pasokan batu bara guna memenuhi suplai domestik dalam mencukupi kebutuhan listrik bagi 270 juta rakyat Indonesia.
"Ini gestur asli dari Presiden Jokowi ketika dia harus berpihak pada kepentingan rakyat," ujar Deputi I Kepala Staf Kepresidenan RI Febry Calvin Tetelepta, beberapa waktu lalu.
Kebijakan larangan ekspor batu bara sempat dinilai tidak konsisten, sebab pemerintah kemudian membolehkan ekspor dengan syarat. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pembukaan ekspor dilakukan setelah status stok batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN sudah aman.
"Mengingat stok dalam negeri yang sudah dalam kondisi aman berdasarkan laporan dari PLN maka untuk 37 kapal yang sudah melakukan loading per 12 Januari dan sudah dibayarkan oleh pihak pembelinya akan dilepas untuk melakukan ekspor," kata Luhut, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 13 Januari 2022.
Selain itu, Luhut menjelaskan, izin ekspor diberikan kepada 37 kapal tersebut lantaran untuk menghindari risiko terjadinya kebakaran. Namun di sisi lain, Luhut menyampaikan, apabila perusahaan-perusahaan batu bara yang mensuplai untuk kapal-kapal tidak memenuhi kewajiban DMO atau kontrak PLN di 2021 akan dikenakan denda.
"Namun perusahaan-perusahaan batu bara yang mensuplai untuk kapal-kapal tersebut akan dikenakan denda berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 139 Tahun 2021 jika belum memenuhi kewajiban DMO dan/atau kontrak kepada PLN di 2021," ungkapnya.
Hingga 20 Januari 2022, Kementerian ESDM telah mengizinkan 139 perusahaan batu bara untuk kembali melakukan ekspor. Menurut Direktur Jenderal Minerba Ridwan Djamaluddin mengatakan, izin ekspor tersebut kembali diberikan karena perusahaan-perusahaan tersebut telah memenuhi kewajiban pemenuhan batu bara dalam negeri (DMO).
Lewati masa kritis
Sementara itu, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM memastikan pasokan batu bara untuk PT PLN (Persero) aman. Kini sebanyak 17 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) telah melewati masa kritis.
"17 PLTU yang kita anggap krisis pasokan yang itu indikatornya HOP (Hari Operasi) tapi sampai hari ini tanggal 18 itu sudah membaik," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana dalam konferensi pers virtual, Selasa, 18 Januari 2022.
Rida menyebut kementerian menargetkan hingga akhir Januari, rata-rata pasokan batu bara ke pembangkit sudah mencapai 20 HOP. Untuk memastikan pasokan batu bara tetap terlaksana dengan aman Direktorat Jenderal Minerba dan PLN melakukan pemantauan secara berkala, termasuk antisipasi jika ada keterlambatan pengiriman batu bara ke PLTU.
"Jadwal pengiriman sudah ada, tongkang sudah ada. Tiap hari PLN dan Minerba memantau kapan loadingnya di pelabuhan angkut. Jadi kita kawal dari titik pengiriman, ketika ada indikasi telat satu dua hari kita menjalankan plan b plan c," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id