"Laba perusahaan tumbuh 60,7 persen, dengan laba bersih tercatat sebesar USD16 juta. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penjualan gas dan tarif transmisi jaringan pipa di Perawang, Riau," kata Direktur RAJA Ogi Rulino pada Paparan Publik Tahunan, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 17 Oktober 2024.
Selain itu, lanjut dia, kontribusi dari Stasiun Induk CNG di Grobogan, yang mulai beroperasi sejak Desember 2023, serta investasi di Blok Jabung, turut memperkuat kinerja keuangan perusahaan.
Dalam paparan publik ini, perseroan menyampaikan sejumlah rencana proyek strategis yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan bisnis serta mendukung transisi energi nasional. Dari beberapa proyek yang sedang dijajaki, perseroan telah mengonfirmasi dua proyek utama kepada publik, yaitu pembangunan pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kalimantan Timur yang ditargetkan beroperasi pada kuartal keempat 2026, serta pembangunan Fasilitas Kompresor Gas di Sulawesi Selatan dengan target operasi pada kuartal keempat 2025.
Selain kedua proyek tersebut, perseroan juga tengah aktif dalam tahap negosiasi dan finalisasi untuk beberapa proyek strategis lainnya. Di antaranya adalah studi kelayakan pembangunan Terminal LNG, akuisisi saham partisipasi dalam blok migas di Indonesia Timur, dan menjalin kerja sama dengan perusahaan energi terbarukan asal Timur Tengah untuk mengikuti tender Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa wilayah di Indonesia.
Direktur RAJA Sumantri menegaskan, proyek-proyek strategis ini merupakan wujud nyata komitmen RAJA dalam memperkuat infrastruktur energi nasional serta mendukung upaya transisi menuju energi yang lebih bersih.
"Sejalan dengan visi kami, RAJA berkomitmen untuk menjadi perusahaan energi terdepan di Indonesia yang mengedepankan prinsip keberlanjutan," ucap dia menekankan.
Baca juga: Prabowo-Gibran Diminta Percepat Transisi Energi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas |
Komitmen transisi energi
Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi menyampaikan visi jangka panjang Rukun Raharja untuk menjadi perusahaan energi terintegrasi terkemuka yang berkomitmen pada transisi energi.
Rencana strategis perseroan mencakup fokus pada pengembangan energi baru terbarukan, optimalisasi kinerja bisnis utama di sektor hulu, tengah, dan hilir, serta ekspansi ke bisnis LNG dan petrokimia yang bernilai tambah tinggi.
Dengan langkah-langkah ini, perseroan tidak hanya menjawab tantangan perubahan iklim, tetapi juga turut membangun ekosistem energi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.
"Melalui inovasi dan investasi strategis, perseroan optimis dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan," tutup Djauhar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News