"Sekarang jumlahnya 37 ribu hampir 38 ribu (penyuluh pertanian), akan dilengkapi nanti satu desa, satu penyuluh pertanian," kata Zulkifli seusai Rapat Koordinasi Terbatas Tingkat Menteri Bidang Pangan 2024 di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 28 November 2024.
Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah desa/kelurahan di Indonesia pada 2023 mencapai 83.971. Artinya, dibutuhkan sekitar 45 ribu hingga 46 ribu agar setiap desa memiliki satu penyuluh pertanian.
Adapun, program tiap desa punya penyuluh pertanian akan diatur melalui Peraturan Presiden (Perpres) yang menetapkan pengelolaan penyuluh pertanian akan dilakukan secara terpusat di bawah koordinasi Kementerian Pertanian. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan harmonisasi dan efisiensi dalam pelaksanaan program di lapangan.
"Baru saja disepakati nanti penyuluh pertanian yang sekarang tersebar di berbagai daerah, nanti akan diatur melalui Perpres, itu akan diatur oleh pusat, CQ Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman)," ujar Zulkifli.
Baca juga: Pede Betul! Mentan Yakin Indonesia Bebas Impor Beras Tahun Depan |
Edukasi petani
Keberadaan penyuluh pertanian dinilai penting untuk memberikan edukasi kepada petani, terutama dalam penggunaan pupuk yang efisien, pemilihan bibit unggul, serta penerapan teknologi modern. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga keberlanjutan pertanian.
"Petani kita harus diajari, cara memakai pupuk, cara bibit yang bagus, dan sebagainya," terang Zulhas, sapaan akrab Menko Pangan.
Selain fokus pada komoditas utama seperti padi dan jagung, penyuluh pertanian juga akan diarahkan untuk mengembangkan potensi perkebunan, seperti kelapa, kopi, dan cokelat. Sektor hortikultura juga menjadi prioritas untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
"Karena pertanian itu nanti akan luas, pertanian padi, pertanian jagung, pertanian perkebunan. ada kelapa, ada kopi, ada cokelat, dan lain-lain, juga hortikultura," ucap Zulhas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News