baca juga: Holding Industri Tambang Siap Berperan Penting dalam Hilirisasi Produk
Melalui kerja sama ini, PT Inalum bersama dengan EGA, yang merupakan perusahaan industri terbesar di luar sektor migas dari Uni Emirat Arab, sepakat melakukan perjanjian studi kelayakan untuk pengembangan perluasan brownfield Inalum di Kuala Tanjung, Sumatra Utara.
Direktur Utama PT Inalum Hendi Prio Santoso mengharapkan perjanjian ini bisa meningkatkan performa perusahaan dalam penguatan keilmuan dan investasi industri aluminium nasional.
Kerja sama ini juga bisa membuat PT Inalum naik level dan menjadi wajah modernitas industri pengolahan aluminium nasional, sekaligus bukti kepada industri global bahwa perusahaan mampu memproduksi aluminium yang ramah lingkungan dengan menggunakan energi dari PLTA ramah energi dan berkelanjutan.
Selain itu, lanjut dia, kolaborasi strategis ini juga memberikan kesempatan kepada Inalum untuk meningkatkan produksi hingga double capacity.
"EGA adalah mitra pilihan Inalum untuk ekspansi brownfield Kuala Tanjung, berdasarkan efisiensi teknologi peleburan EGA dan pengalaman mentransfernya secara internasional, dan potensi kemitraan perusahaan sebagai investor dan/atau offtaker logam," ujar Hendi, dikutip dari Antara, Senin, 21 November 2022.
Ia juga memastikan PT Inalum terus melakukan inovasi dengan melakukan inisiatif pengembangan proyek strategis, di antaranya Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi, Optimalisasi Smelter Aluminium Kuala Tanjung, Proyek Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, dan Pembangunan Aluminium Remelt IAA.
"Inalum terus berupaya mewujudkan pengembangan klaster industri aluminium nasional. Selain itu, Inalum juga melakukan kolaborasi dengan PLN dalam rangka menciptakan ketersediaan energi di Sumatra Utara," kata Hendi.
Sementara itu, CEO EGA Abdul Nasser Bin Kalban memastikan keberhasilan aksi korporasi perluasan ini dapat membuat Inalum bisa memiliki tambahan kapasitas lebih dari 400 ribu ton aluminium per tahun.
Dia mengatakan investasi potensial dalam perluasan brownfield Kuala Tanjung dan penjualan logam, akan memajukan pertumbuhan dalam aluminium rendah karbon yang akan memungkinkan kehidupan modern di seluruh dunia, sekaligus melindungi bumi untuk generasi mendatang.
"Perjanjian ini merupakan langkah maju yang penting dalam kerja sama kami dengan Inalum, dan mendekatkan penyebaran teknologi yang dikembangkan UEA di Indonesia. Saya berterima kasih kepada Inalum atas kepercayaan mereka yang berkelanjutan pada EGA sejalan dengan kemitraan kedua negara," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News