Korporasi petani di kawasan Ujung Genteng Ciracap Sukabumi Selatan ini dibangun Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan (Intani) bersama TaniHub Group dan mitra. Budi daya padi seluas 1.000 ha ini telah menghasilkan panen raya pada akhir pekan kemarin.
Ketua Umum Intani Guntur Subagja mengatakan korporasi petani dibangun terintegrasi dari hulu sampai hilir. Intani menggandeng Tanifund untuk pembiayaan petani, PT PIP untuk benih unggul dan pupuk, PT MBN untuk off-taker, Gapoktan, dan pesantren sebagai hub ekosistem di lapangan.
"Intani mendukung konsep korporasi petani yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk mensejahterakan petani. Kami membangun ekosistem mulai dari input produksi, budi daya (on-farming), pascapanen (off-farming) dan pasarnya," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin, 8 Maret 2021.
Guntur memaparkan korporasi petani terintegrasi ini memberikan solusi bukan hanya mengatasi dan memberikan kemudahan permodalan, tapi juga pendampingan, teknologi budidaya, sampai off-taker produk petani. Termasuk menggandeng pesantren yang ada di sekitar lokasi.
"Pesantren menjadi hub dalam ekosistem di lapangan memudahkan komunikasi, edukasi, pengelolaan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan di lapangan. Ini seiring dengan arahan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang mendorong akselerasi ekonomi kerakyatan dan ketahanan pangan berbasis pesantren," jelas dia.
Presiden Tanihub Group Pamitra Wineka menambahkan keterlibatan TaniFund dalam proyek budidaya padi bersama Intani merupakan bukti komitmen perusahaan untuk berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan petani melalui kolaborasi dengan pelaku agribisnis lainnya.
"Kami berharap model bisnis seperti ini dapat direplikasi di banyak tempat, karena pemberdayaan petani dan penguatan ketahanan pangan membutuhkan peran serta aktif dari berbagai pemangku kepentingan," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Tanifund Edison Tobing yang mengikuti prosesi tanam perdana pada Oktober tahun lalu serta panen perdana di Maret 2021 ini menilai, keterlibatan pesantren dalam ekosistem Intani dapat menjadi salah satu solusi pemberdayaan komunitas petani.
"Para santri dapat mendorong para petani muda untuk berpartisipasi dalam upaya memperkuat ketahanan pangan melalui ekonomi kerakyatan di masyarakat lokal," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News