Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan target pemerintah tahun ini yang mencanangkan PSR 180 ribu hektare (ha) di seluruh Indonesia bukanlah hal mudah. Butuh pola yang tepat agar angka tersebut dapat direalisasikan.
"Maka akselerasi diperlukan dan seluruh pihak harus saling membantu dengan perannya masing-masing," ungkapnya, dilansir dalam keterangan resminya, Senin, 27 Februari 2023.
Sementara, itu Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alamsyah menyebutkan tugas berat PSR akan dapat terwujud saat seluruh unsur berkolaborasi. "Dengan duduk bersama seperti sekarang, tidak ada sekat-sekat antar pihak, maka seharusnya kita bisa," jelas Andi.
Menurutnya, pola kemitraan PTPN Group yang mampu melakukan elaborasi dengan unsur pemerintahan, kelembagaan, pembiayaan, hingga tentunya petani dapat menjadi contoh agar percepatan PSR terwujud.
"Role modelnya kita lihat ada di PTPN Group. Harapannya tentu pola yang dilakukan PTPN Group ini dapat terus disebarkan sehingga semakin banyak petani yang tertarik untuk bermitra dan melakukan PSR," harapnya.
Dia menjelaskan, pemerintah memang mencanangkan 100 juta ton produksi sawit nasional di 2030. Saat ini, Indonesia baru mampu menghasilkan 63 juta ton. "Maka PSR memang menjadi salah satu jalan agar sawit rakyat yang memegang porsi terbesar itu semakin produktif," ujar Andi.
Sejalan dengan itu, PTPN V mendapatkan apresiasi atas capaiannya sebagai Role Model Pola Kemitraan Terbaik dalam Pelaksanaan PSR. Anugerah tersebut diserahkan langsung oleh Syahrul Yasin Limpo dalam kegiatan Rapat Koordinasi Kelapa Sawit Nasional yang menghadirkan seluruh unsur pelaku sawit mulai dari pemerintah, petani, kelembagaan, asosiasi hingga korporasi.
Baca juga: 3 Tahun Transformasi Holding Perkebunan Nusantara, Restrukturisasi hingga Integrasi |
Palm Co rampung tahun ini
Direktur Utama Holding Perkebunan Mohammad Abdul Ghani menyebutkan, salah satu insiatif strategis PTPN dalam mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) adalah pembentukan Palm Co (Palm Corporation) yang ditargetkan rampung tahun ini."Dengan Palm Co, maka perkebunan inti PTPN Grup tidak hanya akan menjadi yang terbesar di dunia. Perusahaan juga akan menjadi salah satu korporasi yang mengelola kebun plasma terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu, percepatan PSR menjadi perhatian penuh kita bersama," sebutnya.
Melalui Palm Co, Ghani pun memasang target untuk dapat memangkas ketimpangan produktivitas sawit perusahaan dengan perkebunan petani yang jauh di bawah rata-rata nasional hanya 4,4 ton per hektare.
Direktur PTPN V Jatmiko K Santosa yang menerima penghargaan secara langsung mengungkapkan apresiasi ini adalah dorongan bagi perusahaan untuk terus memperluas berbagai program kemitraan yang ada di PTPN V.
"Kami menyebutnya PTPN Untuk Sawit Rakyat. Ada empat program baik untuk petani mitra maupun petani swadaya yang kami harapkan dapat mempercepat PSR," kata Jatmiko.
Keempat program dimaksud, antara lain peremajaan dan pengelolaan kebun sawit mitra dengan satu manajemen, penyediaan bibit unggul untuk sawit swadaya, kemitraan swadaya melalui offtaker binaan Perusahaan, hingga pemberdayaan KUD agar mampu menjadi mitra teknis bagi petani lainnya.
"Keberadaan PTPN sejak awal memang untuk rakyat, jadi apapun inisiatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas adalah prioritas," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id