Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Medcom.id/Annisa Ayu Artanti
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Medcom.id/Annisa Ayu Artanti

Luhut Takjub Investasi RI Tumbuh Tinggi di Tengah Pandemi

Insi Nantika Jelita • 24 Agustus 2021 16:45
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti realisasi investasi domestik yang tumbuh tinggi di tengah badai pandemi covid-19. Adapun kinerja investasi nasional mengalami kenaikan 13 persen secara year on year (yoy).
 
"Realisasi investasi asing meningkat 18 persen. Ini surprisingly (mengejutkan) masih berjalan. Jadi, mereka (investor) masih melihat Indonesia sebagai tempat atau tujuan investasi yang baik. Investasi domestik juga tumbuh tinggi," ujar Luhut dalam pemaparan virtual, dilansir Mediaindonesia.com, Selasa, 24 Agustus 2021.
 
Pihaknya berharap momentum pertumbuhan investasi dijaga dengan upaya pengendalian covid-19. Secara umum, Kemenko Marves mencatat realisasi investasi domestik pada kuartal II-2021 sebesar Rp106 triliun.

Sektor dengan realisasi investasi terbesar pada kuartal II-2021, yakni real estat dan aktivitas bisnis, serta transportasi, gudang, dan komunikasi.
 
"(Data) ini saya rasa cukup baik dan menghadirkan optimisme kita. Jangan ini rusak karena tiba-tiba covid-19 naik lagi," tegas Luhut.
 
Lebih lanjut, Luhut mengeklaim pertumbuhan ekonomi 2021 mengalami perbaikan dibandingkan 2020. Dia memprediksi ekonomi nasional tumbuh di kisaran 3-4 persen hingga akhir tahun ini.
 
"Kami masih berdebat, ada yang bilang 4,5 persen, ya kita lihat nanti. Ini semua tergantung pada penanganan covid-19," imbuhnya.
 
Luhut turut menyinggung soal pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam HUT RI ke-76, yang menyebut perlunya memperkuat ekosistem investasi, kolaborasi dunia usaha, hingga ekonomi berbasis teknologi. Dia berharap dunia usaha tidak hanya fokus pada impor untuk memenuhi permintaan konsumen.
 
"Dampak inovasi terhadap pengembangan ekonomi ini perlu dikejar. Masalah SDM dan research juga kita kedepankan. Jangan terus impor barang luar, tapi kita harus bisa memproduksi dalam negeri," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan