Ilustrasi UMKM. MI/Adam
Ilustrasi UMKM. MI/Adam

Cara Kemenperin Pulihkan Industri Kreatif di Masa Pandemi

Husen Miftahudin • 15 Agustus 2021 21:00
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri kreatif di tanah air di tengah tekanan dampak pandemi covid-19. Hal ini guna memacu pemulihan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat.
 
Dalam upaya pengembangan industri kreatif di tanah air, Kemenperin telah memfasilitasi pendirian Bali Creative Industry Center (BCIC) sejak 2015. BCIC berfungsi sebagai wadah bagi para pelaku industri kreatif di sektor kriya dan fesyen untuk bertemu dan berkolaborasi menciptakan karya bersama, serta bertugas mendorong penumbuhan wirausaha kreatif baru melalui proses inkubasi.
 
"Tahun ini, melalui peran BCIC, kami kembali membuka program Creative Business Incubator (CBI) untuk mencetak wirausaha muda di bidang kreatif kriya dan fesyen, agar mampu menjadi motor penggerak industri dan ekonomi di masa depan," kata Plt. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam siaran persnya, Minggu, 15 Agustus 2021.

Reni menjelaskan, program tersebut dilaksanakan melalui kolaborasi antara Kemenperin dengan Universitas Prasetiya Mulya melalui program Business Venturing dan Development Institute (BVDI), dan juga melibatkan pelaku bisnis kreatif.
 
"Kami aktif mengajak seluruh stakeholder terkait, baik dari komunitas kreatif, startup enabler, investor, perguruan tinggi, perbankan maupun dinas yang membidangi industri maupun UMKM di seluruh provinsi di Indonesia untuk bersama-sama membangun industri kreatif di Indonesia, khususnya subsektor kriya dan fesyen," paparnya.
 
Selama ini, industri kreatif di tanah air tumbuh dinamis dan banyak digerakkan oleh generasi muda. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dari total jumlah penduduk pada 2020 sebanyak 271 juta jiwa, sebanyak 87 juta jiwa merupakan penduduk usia 20-39 tahun. Jumlah penduduk usia produktif yang cukup besar inilah yang akan menjadi modal untuk mendorong penumbuhan wirausaha baru bidang ekonomi kreatif.
 
"Melalui program CBI, BCIC Kemenperin akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku usaha fesyen dan kriya yang telah menjalankan bisnis minimal satu tahun," terangnya.
 
Implementasi program ini, para peserta bakal mendapatkan materi pengembangan bisnis (scaling-up) melalui format kelas (camp) pada tahun pertama, dan pendampingan atau mentoring intensif (coaching) dari para profesional selama 12 bulan pada tahun kedua.
 
"Tahun ini, BCIC kembali membuka program camp baru, sekaligus akan memberikan coaching kepada 27 tenant inkubator sebagai lanjutan program camp inkubator  2020," imbuhnya.
 
Program coaching dilakukan agar 27 tenant tersebut dapat naik kelas menjadi wirausaha muda yang unggul. Pada 2020, BCIC melakukan pendampingan kepada 29 tenant inkubator dari peserta tahun 2019.
 
Pendampingan ini menghasilkan satu tenant yang naik kelas dari skala mikro ke skala kecil. Sementara itu, 10 tenant lain berhasil menambah karyawan untuk mengembangkan kapasitas usahanya.
 
"Beberapa alumni tenant inkubator program CBI BCIC juga berhasil meraih beberapa prestasi, baik nasional maupun internasional," pungkas Reni.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan