Penerapan kota pintar membuat pemerintah lebih mudah terhubung dengan masyarakat dalam memantau infrastruktur, fasilitas kota, dan peristiwa yang terjadi di wilayahnya saat itu juga. Kondisi tersebut diharapkan memberi efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah setempat.
Direktur Utama Lintasarta Arya Damar mengatakan pada dasarnya pembangunan infrastruktur merupakan kunci suksesnya implementasi kota pintar di seluruh Indonesia. Selama ini, pemerintah dan sejumlah operator telekomunikasi juga telah menyediakan infrastruktur teknologi dasar. Hal ini mencakup kabel optik, pusat data, maupun komputasi awan.
"Solusi kota pintar harus dapat diimplementasi dengan biaya yang efektif, efisien, dan juga murah untuk mengatasi permasalahan urbanisasi. Pemerintah dapat fokus menggunakan anggaran untuk implementasi solusi, bukan membangun infrastruktur," ujar Arya Damar, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 27 Agustus 2021.
Menurutnya pemerintah dapat menggunakan infrastruktur berbagi pakai sehingga implementasi kota pintar dapat dilakukan dengan lebih cepat, biaya yang terukur, dan mendapatkan fasilitas lengkap. Solusi kota pintar yang dibangun oleh pemerintah harus dibarengi dengan transformasi digital ke seluruh aktivitas pelayanan masyarakat.
Lebih lanjut, ia mengaku pihaknya siap membantu infrastruktur fundamental hingga ke daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Selain itu, juga siap menyediakan konektivitas dan solusi IT yang dapat digunakan oleh pemerintah, industri keuangan, layanan jasa kesehatan, supply chain, dan industri lainnya.
"Kami mendukung pemerataan infrastruktur teknologi informasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi demi terciptanya kota pintar secara berkelanjutan," pungkas Arya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News