Presiden Direktur Patrik Lindvall mengatakan, divestasi toko dan properti diharapkan selesai pada kuartal III-2021.
"Perseroan terus melakukan diskusi aktif dengan pihak ketiga sehubungan dengan divestasi sejumlah toko dan properti yang dimiliki," katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 2 Agustus 2021.
Patrik menjelaskan, pendapatan yang dihasilkan dari penjualan aset akan memberikan tambahan pendanaan untuk mendukung inisiatif pertumbuhannya di masa depan.
Di sisi lain, mengenai prospek jangka panjang, Patrik juga menuturkan perusahaan masih mencermati jangka waktu pandemi dan dampak pandemi terhadap kinerja perusahaan. Seperti diketahui pemberlakuan PPKM telah berdampak pada kinerja keuangan. HERO mencatat rugi Rp550,88 miliar dan penurunan pendapatan menjadi Rp3,66 triliun.
"Namun demikian, perseroan memperkirakan 2021 akan tetap penuh tantangan," ucapnya.
Perseroan tetap berkomitmen pada bisnis ritel di Indonesia dan memiliki keyakinan kuat akan posisinya sebagai peritel kompetitif yang solid dalam jangka panjang.
Perseroan juga akan fokus terhadap bisnis IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket pasca penutupan seluruh gerai Giant.
"Perseroan bermaksud untuk mengubah beberapa toko Giant menjadi IKEA dan Hero Supermarket," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News