Hal tersebut disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir dalam konferensi pers gabungan dengan Kementerian Luar Negari terkait langkah dan penanganan pemerintah terhadap pandemi covid-19 di Tanah Air.
"Bio Farma juga berencana memproduksi sekitar 50 ribu di minggu kedua Mei," kata Erick, di Jakarta, Rabu, 6 Mei 2020.
Erick mengatakan Bio Farma ke depannya berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 50 ribu alat setiap minggu.
Sebelumnya Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir merencanakan produksi PCR kits sebanyak 100 ribu. Bio Farma akan bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk memproduksi alat tersebut.
"Rencana kami adalah memproduksi 100 ribu kit," kata Honesti.
Adapun pengadaan alat tersebut selama ini masih mengandalkan impor. RT-PCR merupakan alat laboratorium medis yang mengambil sampel usapan lendir dari hidung atau tenggorokan untuk mendeteksi keberadaan virus korona pada tubuh seseorang.
Alat tes virus korona jenis PCR mempunyai tingkat presisi yang jauh lebih akurat untuk mendeteksi virus korona dari pada rapid test.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News