PLN. Foto : PLN.
PLN. Foto : PLN.

Kemenko Marves: Tagihan Membengkak, Sistem Catat PLN tak Kredibel

Suci Sedya Utami • 10 September 2020 11:54
Jakarta: Kemenko Maritim dan Investasi (Marves) dalam satu bulan terakhir membantu menangani berbagai laporan keluhan masyarakat mengenai kenaikan tagihan listrik di masa pandemi covid-19.
 
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan dari interaksi dengan para pelanggan dan pengecekan langsung ke PLN, ditemukan bahwa selama ini sistem pencatatan PLN tidak kredibel. Oleh karenanya dalam investigasi yang dilakukan terhadap keluhan tersebut, pihaknya menggandeng Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).
 
"Ada ratusan konsumen dan kami cek dan kami verifikasi. Kami juga lihat sistem PLN seperti apa, kami diskusi juga sama konsumen. Saya menilai sistem PLN enggak kredibel, makanya saya bawa BSSN, jadi ini untuk meningkatkan kredibilitas," kata Purbaya dalam konferensi pers daring, Kamis, 10 September 2020.

Purbaya mengatakan dalam investigasi yang dilakukan tersebut, pihaknya mencoba menganalisis pengaduan dengan diverifikasi menggunakan data PLN. Ia bilang ada 410 keluhan yang masuk ke Kemeko Marves dan dilakukan pengecekan ulang dengan data lanjutan. Dari sana diketahui memang ada kesalahan mencatat data meter pelanggan.
 
"Sekitar 50 sample permasalahan, ada kesalahan pembacaan meter. Namun kesalahan tersebut bisa dijelaskan PLN ke pelanggan dan aman, artinya penjelasan itu bisa diterima," ujar Purbaya.
 
Dirinya mengatakan di sisi lain ia pun mengakui bahwa sistem pengaduan PLN selama ini pun tidak efektif dalam merespons keluhan pelanggan. Akibatnya, komplain pelanggan tidak bisa tertangani dengan baik. Ia berpesan, ke depannya PLN harus memperbaiki sistem tersebut. Bahkan BSSN meminta agar ke depannya sistem pembacaan meter yang manual diubah ke dalam Automatic Meter Reading (AMR). Meskipun dirinya juga melihat sudah ada upaya serius dari PLN untuk memperbaiki sistem.
 
"Kan sebetulnya sistem pengaduan PLN tidak efektif-efektif amat, ada tapi enggak hidup, hidup tapi merasa enggak ada yang mengatasi. Sekarang kami atasi," jelas Purbaya.
 
Dari paparan Purbaya diketahui sejak April hingga 25 Agustus terdapat 145.272 keluhan pencatatan meter dan 98,82 persennya telah diselesaikan. Jumlah rata-rata pengaduan sebanyak 8.000-9.000 per bulan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan