Pada respons awal, bantuan tersebut senilai USD6,5 miliar kemudian ditambah sebesar USD13,5 miliar untuk membantu negara berkembang anggota ADB dalam menanggulangi dampak berat teradap makroekonomi dan kesehatan akibat covid-19. Dari USD20 miliar tersebut, USD2,5 miliar berbentuk sumber daya konsesi dan hibah.
Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengatakan pandemi ini mengancam pencapaian ekonomi, sosial, dan pembangunan di Asia dan Pasifik. Serta menghambat kemajuan dalam upaya pengurangan kemiskinan, dan menjerumuskan banyak perekonomian ke dalam resesi.
Sementara itu, kajian ADB memperkirakan bahwa dampak global pandemi akan berkisar antara 2,3 persen hingga 4,8 persen dari produk domestik bruto dunia. Pertumbuhan regional diperkirakan akan turun dari 5,2 persen tahun lalu menjadi 2,2 persen pada 2020. Dengan adanya paket respons ini diharapkan akan membantu negara di kawasan untuk meminimalisir dampaknya.
"Paket bantuan yang komprehensif dan diperluas ini, yang dimungkinkan berkat dukungan kuat dari Dewan Direktur kami, akan disalurkan secara lebih cepat, lebih fleksibel, dan lebih berdampak baik kepada pemerintah maupun sektor swasta di negara berkembang anggota ADB, guna membantu negara-negara tersebut mengatasi tantangan mendesak dalam menangani pandemi dan kemerosotan ekonomi," kata Asakawa dalam keterangan resmi, Senin, 13 April 2020.
Paket baru ini akan dipergunakan antara lain untuk menyiapkan opsi respons pandemi covid-19 di bawah Countercyclical Support Facility ADB. Pembiayaan bernilai hingga USD13 miliar akan disalurkan melalui opsi baru ini untuk membantu menjalankan program belanja kontra siklus yang efektif demi meredam dampak pandemi dengan fokus utama kepada kelompok miskin dan rentan. Sumber daya hibah akan tetap disalurkan dengan cepat dan menggunakan sistem pengadaan yang diperluas, agar dapat menyediakan alat-alat medis, alat pelindung diri, serta pemenuhan kebutuhan lainnya.
Sekitar USD2 miliar dari total paket tersebut akan disediakan bagi sektor swasta. Pinjaman dan jaminan akan diberikan kepada lembaga keuangan guna menggairahkan kembali perdagangan dan rantai pasokan.
Pinjaman pembiayaan mikro yang diperkuat dan bantuan jaminan, serta fasilitas untuk membantu usaha kecil dan menengah yang kekurangan likuiditas. Termasuk bagi usaha yang dijalankan oleh wirausahawan perempuan akan dilaksanakan bersamaan dengan pembiayaan langsung untuk perusahaan yang merespons atau yang terdampak oleh covid-19.
Paket respons ini diikuti dengan sejumlah penyesuaian pada kebijakan dan proses bisnis ADB. Penyesuaian dilakukan agar ADB dapat merespons krisis ini secara lebih cepat dan fleksibel. Hal ini termasuk serangkaian langkah perampingan proses bisnis internal, perluasan cakupan dan tingkat kelayakan untuk berbagai fasilitas bantuan, serta penyesuaian syarat dan ketentuan peminjaman.
Semua bantuan dalam paket ini akan tersedia dalam kerja sama erat dengan berbagai organisasi internasional, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF); Kelompok Bank Dunia (World Bank Group); Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, dan lembaga-lembaga PBB lainnya; serta masyarakat dunia yang lebih luas.
ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News