"Bagi yang sudah dapatkan notif dan masuk gelombang 200 ribu, dan sudah ikut pelatihan pertama, maka mereka akan peroleh sertifikasi elektronik," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam video conference di Jakarta, Kamis, 16 April 2020.
Setelah itu peserta akan mendapatkan virtual account ataupun dompet elektronik (e-wallet) untuk menerima insentif setelah pelatihan sebesar Rp600 ribu. Dananya akan dikirim oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI baik melalui Ovo ataupun Link Aja.
"Tentunya berikutnya akan ada evaluasi dalam betnuk survei Rp50 ribu dan sesudah menerima yang pertama sebanyak Rp600 ribu, maka akan terus diberikan satu bulan berikutnya selama empat bulan," jelas Airlangga.
Dirinya menambahkan peserta masih bisa ikut pelatihan lainnya, asalkan plafon insentif pelatihan sebesar Rp1 juta yang disediakan masih mencukupi. Syaratnya, peserta harus telah menyelesaikan pelatihan pertama yang sudah dipilihnya.
"Misal ambil yang biayanya Rp400 ribu, maka biaya pelatihan yang disediakan pemerintah sebesar Rp1 juta masih bisa dimanfaatkan untuk pelatihan berikutnya. Dengan syarat pelatihan pertama diselesaikan lengkap," pungkas dia.
Hingga penutupan batch I sore ini, sebanyak 5.965.048 telah mendaftarkan diri dalam program kartu prakerja. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.078.026 peserta telah bergabung untuk ikut di gelombang I. Lalu hanya 200 ribu peserta di antaranya yang diterima.
Sementara bagi 1,8 juta peserta lainnya yang tidak lolos pada gelombang I ini akan diberikan informasi untuk ikut di gelombang selanjutnya. Namun mereka tidak perlu mengisi ulang pendaftaran kartu prakerja mulai dari awal seperti sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News