Leopold mengatakan, permintaan telur tersebut paling banyak diminta oleh pabrik-pabrik kue untuk kebutuhan membuat kue. Selain itu, para peternak juga mengirim pasokan telurnya ke Indonesia bagian timur untuk kebutuhan Nataru.
"Telur (naik) biasalah, karena telur kan supply dan demand, ini juga kan mau Nataru. Pabrik-pabrik kue sedang sibuk untuk menambah bikin kuenya untuk Nataru, kemudian ada bansos dan juga ada untuk pemenuhan Indonesia timur. Minggu depan juga sudah turun," kata Leopold saat dihubungi Media Indonesia, Rabu, 30 November 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kemudian untuk harga daging ayam, Leopold menjelaskan, saat ini daging ayam di tingkat peternak sedang mengalami penurunan yang disebabkan oleh oversupply di peternak itu sendiri. Namun untuk daging ayam eceran saat ini harga tetap stabil.
"Para peternak ayam saat ini sedang mengeluh karena mengalami penurunan yang disebabkan oversupply. Jadi para peternak saat ini hanya tertolong oleh telur, karena kebutuhan industri naik dan kebutuhan di wilayah timur untuk Natal," jelasnya.
Baca juga: Kenaikan Harga Telur Ayam dan Tomat Kerek Inflasi di Minggu Keempat November |
Lebih lanjut, Leopold mengatakan, untuk harga telur ayam pada awal Desember juga akan mulai turun. Karena beberapa kebutuhan pabrik-pabrik dan di wilayah timur sudah terpenuhi.
"Minggu depan juga sudah melandai, kiranya awal-awal desember juga sudah mulai turun dan kita juga sudah masuk ke akhir tahun kan. Tidak apa-apa lah cuma sebentar saja, kasian peternaknya biar mencicil utang sedikit," ujar Leopold.
"Indonesia timur juga sudah selesai, kemudian untuk industri lokal yang persiapan Nataru sebentar lagi juga sudah selesai. Itulah beberapa penyebab yang meningkatkan demand," imbuhnya.
(FICKY RAMADHAN)
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*