"Hal ini memang tidaklah mudah, mengingat perkembangan zaman dari tahun ke tahun yang semakin cepat dan serba digital (contohnya) tentunya merubah kebiasan para pemilik usaha konvensional untuk belajar agar dapat menjual produknya hingga mancanegara," ungkap Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan dalam keterangan tertulis, Senin, 10 Oktober 2022.
Salah satu UMKM yang serius berdaya saing global ialah Alika Batik, mitra binaan Pertamina. Alika Batik merupakan pelaku UMKM yang menonjolkan batik Tasikmalaya. Sang pemilik, Ema Siti Asma melihat peluang bisnis mengingat di daerah tempatnya terdapat banyak pabrik batik namun belum dikemas dalam bentuk fesyen yang menarik.
Kerja sama bisnis yang dijalankan oleh Ema selaku pemilik merek dengan perusahaan manufaktur (pabrik). Batik yang telah dibuat Ema menjadi kemeja, tunik, gamis, maupun mukena dibanderol dengan harga bervariasi, mulai dari Rp80 ribu hingga Rp500 ribu, tergantung bahan kain batik dan tingkat kesulitan produk jenis apa yang dipakai.
Baca juga: Mantap! Produk UMKM Garut Siap Mejeng di G20 |
Usaha yang didirikan Ema sejak 2013 tidaklah selalu mulus, terlebih saat pandemi covid-19. "Saat pandemi omzet usaha saya turun hingga dua kali lipat dari biasanya," ujar Ema. Namun ia tidak berhenti sampai di situ, dan terus melakukan inovasi dalam promosi produk dan model produk.
Menjadi mitra binaan Pertamina merupakan salah satu titik terang bagi usaha Ema di masa pandemi. Walaupun sudah berinovasi baik dari segi pemasaran maupun produk tidak terlepas dari harus adanya suntikan modal agar inovasi usahanya dapat berjalan. Tidak hanya penambahan modal dari menjadi bagian mitra binaan Pertamina, Ema juga mendapat pelatihan digital hingga yang mendatangkan orderan seragam umroh dan seragam sekolah dalam jumlah besar.
"Saya berharap bisa terus berpartisipasi dalam kegiatan yang Pertamina buat seperti pelatihan, pameran, bazar offline maupun online dan lainnya. Hal ini semata-mata untuk mendorong usaha saya agar dapat bersaing di pasar global," ungkap Ema.
Eko kembali menambahkan, program ini bertujuan untuk terus mengimplementasikan poin delapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Selain SDGs, Pertamina juga berupaya menjalankan Environmental, Social and Governance (ESG) di bidang sosial.
"Dengan cara ini, Pertamina yakin dapat senantiasa menghasilkan manfaat ekonomi di masyarakat sesuai dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial," tutup Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News