"Tahun lalu, saya berjanji dengan cucu perempuan tertua, Faye, saya akan membuat kebijakan yang menguntungkan menguntungkan generasi mendatang. Dia adalah reminder terkuat saya," ujar Luhut saat konferensi pers Just Energy Transition Partnership, di Nusa Dua, Bali, Selasa, 15 November 2022.
Luhut mengatakan, pemerintah akan membangun kemitraan dan berkolaborasi memiliki ekonomi yang lebih hijau dan bisa mencapai pembangunan berkelanjutan.
"Kemitraan transisi energi yang adil adalah model groundbreaking kerja sama internasional. Sehingga kita, dengan kolektif memobilisasi sektor dan upaya publik secara privat dan kita dapat menciptakan yang lebih berkelanjutan untuk anak cucu kita, warga negara kita, dan generasi masa depan untuk tahun-tahun mendatang," tegas Luhut.
Baca juga: Bank Dunia Dukung Reformasi Ekonomi dan Transisi Energi Indonesia |
Adapun hal tersebut disampaikan Luhut saat peluncuran Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia pada acara di sela G20 yaitu Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).
Kemitraan yang dipimpin Indonesia ini akan membantu Indonesia melakukan percepatan transisi energi dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan. JETP menyusun peta jalan ambisius untuk mengurangi emisi dari sektor ketenagalistrikan, berdasarkan strategi pengembangan energi terbarukan dan secara bertahap mengurangi penggunaan batu bara.
Selain menghasilkan aksi iklim yang lebih ambisius, transisi ini juga akan membantu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, penyediaan lapangan kerja baru yang lebih terampil, mengurangi polusi dan masa depan yang lebih sejahtera bagi masyarakat Indonesia.
Kesepakatan ini berfokus pada pencapaian transisi energi yang mempertimbangkan dampak, baik secara langsung maupun tidak langsung, pada semua pekerja, komunitas, dan kelompok masyarakat, serta memastikan mereka dibantu melalui komitmen nyata.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News