Pengamat transportasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Muslich Zainal Asikin berpandangan, sosialisasi tersebut penting untuk informasi sistem baru pembayaran jalan tol secara cashless atau nontunai ke masyarakat.
"Sosialisasi ini harus, karena berbeda aplikasi berbeda juga sistemnya. Saat awal penerapan e-toll juga kan ada macet antrean kendaraan karena banyak yang belum siap. Ini harus diantisipasi," ujarnya kepada wartawan, Minggu, 11 Desember 2022.
Dari keterangan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR dijelaskan tahap uji sistem MLFF akan dilakukan di Bali pada tahun depan. Sistem MLFF mengandalkan teknologi satelit Global Navigation Satellite System (GNSS), dengan pergerakan kendaraan saat melewati jalan tol akan dideteksi melalui teknologi satelit tersebut.
Muslich menambahkan, pengelola jalan tol juga harus paham terhadap risiko uji coba tersebut dengan mengantisipasi tindakan way out atau jalan keluar secara cepat jika dalam pelaksanaan uji coba sistem MLFF mengalami hambatan.
"Contoh lalu, ketika awal perpindahan dari tunai ke nontunai, banyak kasus yang pintu tol tidak bisa dibuka karena saldo kurang. Tempat top up juga terbatas, sehingga antrian jadi macet," ucapnya.
Di satu sisi, Muslich menilai uji coba sistem MLFF akan mengefisienkan dan mengefektifkan penggunaan jalan tol. Namun juga, kata dia, harus didukung pemerintah dengan regulasi yang jelas dan infrastruktur sistem yang memadai.
"Uji coba ini memerlukan banyak dukungan yang harus dipenuhi. Bisa berakibat sebaliknya bila sistem pendukungnya tidak berjalan sebagaimana mestinya," imbuhnya.
Baca juga: Tiang Sensor MLFF Mulai Dipasang, Siap-siap Bayar Tol Tanpa Sentuhan! |
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) PUPR Danang Parikesit telah menyampaikan, uji coba dilakukan secara bertahap dan nanti selama masa transisi pengguna bisa langsung bertransaksi dengan sistem MLFF yang tanpa melewati palang tol dengan aplikasi Cantas.
"Kita mulai dengan hilangkan satu gerbang dulu di satu ruas tol untuk MLFF, sementara gerbang yang lain tetap bisa digunakan untuk transaksi nontunai kartu elektronik," katanya dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.
Danang menerangkan, dengan MLFF, maka sistem transaksi tol akan lebih cepat karena pengguna tidak perlu lagi berhenti untuk menempelkan kartu elektronik sehingga antrean di gerbang tol tidak ada lagi. Selain itu, MLFF membuat biaya operasional pengumpulan tol semakin efisien.
Nantinya untuk melintasi jalan tol, pengguna cukup mengunduh aplikasi Cantas dan melakukan registrasi, serta memastikan saldo tersedia. "Karena akan ada gantry yang akan mengawasi kendaraan di beberapa titik di ruas tol agar tidak ada pelanggaran," urainya.
Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Peter Ong sebagai Badan Usaha Pelaksana sistem MLFF menuturkan, pemilihan Bali telah melalui proses diskusi, lalu mempertimbangkan bahwa ruas tol ini belum terlalu padat sehingga akan lebih mudah melaksanakan kontrol untuk memastikan semua sistem berjalan dengan baik.
"Setelah Bali sudah menerapkan MLFF secara keseluruhan, baru kemudian kita akan uji coba di ruas tol lain," sebutnya.
Nantinya untuk melintasi jalan tol, pengguna cukup menekan tombol start pada aplikasi Cantas sebelum masuk memasuki jalan tol. GPS akan menentukan posisi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map matching akan berjalan di central system.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News