Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, dengan restorasi tersebut Garuda Group akan menambah operasional armada. Total ada 120 armada bakal dioperasikan. Saat ini Garuda Indonesia maupun Citilink telah mengoperasikan 80 unit pesawat.
Sementara, selama pandemi covid-19, sejumlah pesawat Garuda dikandangkan atau grounded karena jumlah penumpang turun drastis, sehingga operasional pesawat berkurang. Dibutuhkan perawatan rutin terhadap pesawat tersebut agar beroperasi kembali.
"(PMN) ini harus cair karena ini masuk dalam budget APBN tahun ini, paling telat 22 Desember. Targetnya memang segitu (120 pesawat) dan kita serius untuk restorasi ini," kata Irfan di Kompleks Senayan, dilansir Media Indonesia, Selasa, 6 Desember 2022.
Baca juga: Bos Garuda Pastikan PMN Bukan untuk Bayar Utang |
Selain Garuda, pesawat Citilink juga tengah direstorasi. Irfan menjelaskan, secara keseluruhan PMN Rp7,5 triliun akan digunakan untuk maintenance, restorasi, serta modal kerja. PMN Garuda ini ditandai dengan penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43/2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke Dalam Modal Saham Perusahaan Negara (Persero) PT Perusahaan Penerbangan Garuda Indonesia.
"Rp7,5 triliun itu untuk banyak hal. Alhamdulillah operasional kita positif. Beberapa hal lainnya kita manfaatkan untuk dana operasional dan restorasi Boeing 737," jelasnya.
Irfan mengakui, ada keterlambatan dalam pencairan dana PMN dari pemerintah yang seharusnya diberikan pada November lalu. Hal ini karena masih menunggu dirampungkannya dua peraturan pemerintah lainnya, yakni PP mengenai privatisasi Garuda Indonesia dan PP tentang penerbitan obligasi wajib konversi (OWK).
"Jadi ada sedikit keterlambatan. Saya terlibat aktif dalam proses PP sampai nanti kemudian ini diselesaikan," ucapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News