Salah satu implementasinya adalah kontribusi hulu migas dalam mendukung kapasitas industri nasional. Sektor hulu migas tercatat memiliki capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) relatif tinggi dibandingkan capaian sektor lainnya.
"Saat ini capaian TDKN hulu migas mencapai 58 persen (cost basis), dari pembelanjaan barang dan jasa di sektor hulu migas hingga 31 Oktober 2021 sebesar USD2,6 miliar," ujarnya dalam webinar, Selasa, 23 November 2021.
Dwi menuturkan dengan demikian artinya sekitar USD1,36 miliar atau sekitar Rp19,6 triliun akan berputar di dalam negeri menggerakan industri barang dan jasa nasional, serta menyerap tenaga kerja di berbagai daerah.
Pada kesempatan yang sama Dwi mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengejar target produksi satu juta barel per hari minyak dan 12 miliar standar kaki kubik per hari gas atau setara 3,2 juta barel setara minyak per hari pada 2030. Target tersebut dicanangkan agar kebutuhan energi Indonesia dapat semaksimal mungkin dipenuhi.
Dwi menjabarkan, visi tersebut sesungguhnya didasari oleh potensi yang dimiliki Indonesia di mana ada 128 cekungan migas, dengan yang sudah berproduksi baru sebanyak 20 cekungan, dan terdapat 27 cekungan yang sudah ada temuan namun belum berproduksi.
"Dan masih terdapat 68 cekungan yang belum dibuktikan keberadaan hidrokarbonnya. Hal ini menunjukkan potensi masih sangat besar. Namun sekali lagi perlu disadari, industri migas adalah industri yang membutuhkan investasi yang besar dan teknologi yang tinggi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News