"Keberpihakan kita dengan program andalan desa wisata untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat, terbukanya lapangan kerja, dan transformasi Desa Wisata Cikakak menjadi destinasi berkelas nasional, internasional, mungkin juga destinasi berkelas dunia," kata Sandiaga saat mengunjungi Desa Wisata Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, dilansir Antara, Rabu, 13 Oktober 2021.
Menurut dia, Desa Wisata Cikakak memiliki fenomena yang sama dengan Sangeh, Bali, dan memiliki beberapa produk ekonomi kreatif yang punya potensi besar.
"Seperti wajik ketek (kudapan yang terbuat dari ketela tekong khas Desa Cikakak) yang tadi kita coba. Tadi juga ada beberapa program ekonomi kreatif, batik, InsyaAllah nanti kita kerjasamakan," lanjutnya.
Lebih jauh Menparekraf mengatakan pihaknya akan melakukan riset terkait dengan keberadaan Masjid Saka Tunggal di Desa Wisata Cikakak yang konon dibangun pada 1288.
"Kalau betul (dibangun) 1288, ini berarti lebih tua dari Masjid Demak. Ini berarti juga menjadi destinasi wisata religi," katanya.
Menparekraf juga mengakui para pelaku wisata dalam dua tahun terakhir tidak merasakan kunjungan wisatawan akibat adanya pandemi covid-19. Kehadirannya disebut sebagai apresiasi kepada Bupati Banyumas atas kepemimpinannya dalam mengendalikan covid-19.
"Kita harapkan dengan covid-19 yang semakin terkendali, wisatawan Nusantara, malah mungkin wisatawan mancanegara bisa datang ke Desa Wisata Cikakak," paparnya.
Terkait batik, dia mengharapkan motif batik "Ngapak Cikakak" bisa jauh lebih dikenal serta menjadi souvenir untuk membuka lapangan usaha dan lapangan kerja bagi ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) maupun Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id