Kilang Cilacap. Foto ; AFP.
Kilang Cilacap. Foto ; AFP.

Proyek LNG ke Kilang Cilacap Tingkatkan Pasokan Gas untuk 20 Tahun

Suci Sedya Utami • 25 Mei 2021 20:36
Jakarta: PT Pertamina (Persero) melalui subholding gas, subholding kilang, subholding shipping dan PT Badal LNG bersinergi menyediakan infrastruktur liquefied natural gas (LNG) terintegrasi untuk mendukung pengembangan bisnis Kilang Cilacap.
 
Proyek LNG ini nantinya akan meningkatkan suplai gas secara bertahap ke Kilang Cilacap sebesar 111 juta standar kaki kubik (mmscfd) selama 20 tahun. Proyek ini menyedot investasi sebesar USD151,7 juta dengan skema small scale land based regasification.
 
Komitmen sinergi diwujukan dalam tiga Head Of Agreement (HOA) yang ditandatangani oleh Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto, Direktur PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Djoko Priyono, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Erry Widiasto dengan Direktur Utama PT Badak LNG Gema Iriandus Pahalawan. Serta disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati serta Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono.

Kesepakatan ini mencakup tiga hal antara lain PGN dan KPI untuk penyediaan infrastruktur LNG; PGN dan PT Badak LNG untuk penyediaan fasilitas penyimpanan dan breakbulking LNG; serta PGN dan PIS untuk utilisasi kapal LNG dengan skema long term time charter atau skema angkutan LNG lainnya.
 
“Kami berharap kerja sama ini menjadi contoh bagi Subholding lain bahwa Pertamina Group dapat bersinergi dan menghasilkan manfaat yang luar biasa,” ujar Mulyono, Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021.
 
Mulyono mengatakan proyek akan digunakan untuk mengembangkan market LNG retail di Jawa Tengah bagian selatan dan menghasilkan efisiensi sebesar USD58,5 juta per tahun dengan pemanfaatan gas.
 
Kilang Cilacap yang merupakan salah satu dari tujuh unit pengolahan di Indonesia, memiliki kapasitas produksi sebesar 348 ribu barel per hari aliran (BSD). Kilang ini bernilai strategis dengan memasok 34 persen kebutuhan BBM nasional atau 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Hal tersebut membuat Kilang Cilacap menjadi kilang dengan kapasitas terbesar di Indonesia.
 
“Sebagai bagian dari Holding Migas Pertamina, PGN secara penuh mendukung pengembangan bisnis Kilang Pertamina Cilacap. Proyek ini termasuk dalam prioritas proyek PGN dalam menyediakan supply chain LNG yang terintegrasi. Semoga dengan tersedianya supply chain dan infrastruktur LNG yang terintegrasi nanti dapat memenuhi kebutuhan gas di Kilang Cilacap dengan tepat biaya, mutu dan waktu,” ujar Haryo.
 
Haryo menambahkan sinergi ini menjadi bentuk dukungan PGN terhadap Pertamina Grup dalam mengelola portfolio LNG yang bisa dioptimalkan dalam rangka substitusi bahan bakar berjenis Residual Fuel Oil (FRO) menjadi bahan bakar berbasis gas.
 
"Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menumbuhkan perekonomian nasional dan dapat mengurangi impor serta menekan defisit neraca migas," tutup Haryo.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan