Pekerja Pertamina RU IV Cilacap saat melakukan pengecekan di area kilang. FOTO: ANTARA/HO-Pertamina RU IV Cilacap/am.
Pekerja Pertamina RU IV Cilacap saat melakukan pengecekan di area kilang. FOTO: ANTARA/HO-Pertamina RU IV Cilacap/am.

Kilang Cilacap Rambah Pasar Gas Alam Cair di Wilayah Jawa Tengah

Antara • 26 Mei 2021 08:14
Jakarta: PT Pertamina (Persero) dan PT Badak LNG bersinergi untuk menyediakan infrastruktur gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) terintegrasi. Hal itu dilakukan untuk mendukung pengembangan bisnis Kilang Cilacap guna memperkuat kemandirian energi nasional.
 
Proyek ini akan menyuplai gas dengan peningkatan volume secara bertahap 111 MMSCFD selama 20 tahun ke Kilang Cilacap melalui skema Small Scale Land Based Regasification Terminal yang diperkirakan membutuhkan biaya investasi sebesar USD151,7 juta.
 
"Proyek akan digunakan untuk mengembangkan market LNG retail di Jawa Tengah bagian Selatan. Pemanfaatan gas akan menghasilkan efisiensi USD58,5 juta per tahun," kata Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono, dilansir dari Antara, Rabu, 26 Mei 2021.

Kesepakatan penting dari sinergi ini meliputi tiga lingkup, yaitu antara Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Kilang Pertamina Internasional (KPI) untuk penyediaan infrastruktur gas alam cair. Selanjutnya, kesepakatan antara PGN dan PT Badak LNG untuk penyediaan fasilitas penyimpanan dan breakbulking gas alam cair.
 
Lainnya, antara PGN dan Pertamina Internasional Shipping (PIS) untuk utilisasi kapal gas alam cair dengan skema long term time charter. Mulyono menuturkan kerja sama ini dapat menjadi milestone untuk memperkuat sinergi yang saling menguntungkan antar subholding dan holding Pertamina Grup.
 
Kilang Cilacap merupakan salah satu dari tujuh unit pengolahan di Indonesia, memiliki kapasitas produksi sebesar 348 ribu barrels stream per day (BSD). Kilang ini strategis dengan memasok 34 persen kebutuhan BBM nasional atau 60 persen kebutuhan bahan bakar minyak di Pulau Jawa. Hal tersebut membuat Kilang Cilacap menjadi kilang dengan kapasitas terbesar di Indonesia.
 
"Proyek ini termasuk dalam prioritas proyek PGN dalam menyediakan supply chain LNG yang terintegrasi dan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan gas di Kilang Cilacap dengan tepat biaya, mutu dan waktu,” kata Direktur Utama PGN Haryo Yunianto.
 
Lebih lanjut, ia menambahkan, sinergi ini menjadi bentuk dukungan PGN terhadap Pertamina Grup dalam mengelola portofolio gas alam cair yang bisa dioptimalkan dalam rangka substitusi bahan bakar berjenis Residual Fuel Oil (FRO) menjadi bahan bakar berbasis gas.
 
"Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menumbuhkan perekonomian nasional dan dapat mengurangi impor serta menekan defisit neraca migas," tutup Haryo.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan