Retail fisik dinilai akan menyempurnakan pemasaran yang selama ini dilakukan melalui e-commerce. Ini juga menjawab keinginan konsumen untuk memverifikasi kualitas material sebelum pembelian, sehingga meningkatkan kepercayaan dan menurunkan return rate yang kerap terjadi di e-commerce.
Di sisi lain, IUIGA menampilkan pendekatan yang konsisten dengan konsep transparent quality yang selama ini menjadi identitas brand tersebut. Produk Unitwo ditampilkan menyatu dengan karakter store tanpa penekanan berlebihan sebagai kolaborasi musiman.
Menurut salah satu staf Unitwo di lokasi, sejumlah pelanggan datang karena penasaran dapat mencoba produk yang sebelumnya hanya mereka lihat secara daring. “Banyak yang bilang akhirnya bisa nyentuh langsung,” ujar Fatma selaku salah satu tim store Unitwo.

Project Manager kolaborasi IUIGA X Unitwo, Clara Aknadya
Langkah Unitwo masuk ke retail offline bisa dibilang cukup strategis secara industri. Di tengah tren konsumen yang semakin peduli pada kualitas, kenyamanan, dan visual rumah yang estetik, kehadiran pop-up seperti ini memberi kesempatan untuk membangun kepercayaan lewat pengalaman langsung.
Project Manager kolaborasi IUIGA X Unitwo, Clara Aknadya, mengatakan kehadiran pop-up ini merupakan bentuk pendekatan baru terhadap konsumen yang semakin selektif.
“Kami ingin menghadirkan pengalaman yang jujur dan mudah diakses. Konsumen sekarang tidak hanya ingin melihat kualitas, tetapi merasakannya secara langsung. Transparansi harga dan pengalaman fisik adalah dua hal yang kami prioritaskan dalam kolaborasi ini,” ujarnya.
Bagi kedua brand, kolaborasi ini menjadi ajang untuk mempertemukan dua pendekatan yang selama ini mereka kembangkan, aesthetic comfort dari Unitwo dan transparent quality dari IUIGA. Tak hanya itu, kolaborasi ini menunjukkan bagaimana brand lokal mulai memperluas interaksinya dengan konsumen melalui pengalaman langsung di lingkungan ritel modern.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News