Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan kemudahan akses ojek online ini diperlukan dalam memfasilitasi penjualan kepada konsumen yang kini banyak berada di rumah. Langkah ini akan membantu para tenant yang tengah sulit menjual barang dagangannya.
"Kami sedang berkoordinasi dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) agar akses ojek online dipermudah. Seperti lokasi parkir hingga pembebasan tarif parkir atau minimal diringankan," kata Budihardjo kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 27 Maret 2020.
Hippindo juga meminta agar ada penyesuaian dari pusat perbelanjaan, semisal pemindahan dapur para industri ritel makanan dan minuman (food and beverage) agar mempercepat proses pengambilan barang oleh ojek online. Sehingga dengan ini akan mendorong penjualan industri ritel yang saat ini anjlok hingga 95 persen.
Hippindo sebelumnya juga telah mengirimkan surat kepada APPBI pada 19 Maret 2020 lalu agar memberikan pembebasan terhadap biaya sewa dan service charge selama tiga bulan. Sebab industri ritel saat ini tengah dalam kondisi sulit.
Apalagi kondisi sulit ini ditambah dengan kenaikkan upah minimum regional (UMR) yang diresmikan pada awal tahun. Selain itu, para industri ritel harus bersiap untuk membayarkan kewajiban Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawannya.
Budihardjo mengakui beberapa mal telah menyediakan akses masuk khusus ojek online supaya teratur dan rapi. Namun, saat ini yang dibutuhkan adalah fasilitas yang mempermudah penjualan online via ojek online.
"Kami harus menjadi lokomotif terdepan mencari terobosan untuk mengahadapi kondisi sulit akibat wabah covid-19 ini," jelas Budihardjo.
Di tengah tingginya ketidakpastian terhadap pandemi covid-19 ini, aktivitas ojek online di banyak daerah di Indonesia masih cukup ramai. Terutama dalam menfasilitas transaksi pembelian makanan dan juga kebutuhan pokok.
"Dengan mobilitasnya yang tinggi inilah diharapkan ojek online dapat menjadi solusi jangka pendek agar roda ekonomi tetap berjalan dan pencegahan penyebaran covid-19 dapat dilakukan secara optimal," harap dia.
Sementara itu, Ketua Umum APPBI Stefanus Ridwan mengungkapkan selama masa pandemi covid-19 ini sejumlah pusat perbelanjaan di Jabodetabek dan luar Jawa telah tutup sementara. Jumlah mal yang tutup ini diperkirakan akan semakin banyak mengingat pandemi yang makin meluas. Penutupan sementara mal tersebut rata-rata hingga 5-8 April 2020.
"Ada banyak mal yang memilih tutup untuk mencegah penyebaran virus korona baru dan menghentikan jalur penyebarannya," ucap Stefanus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News