Jakarta: SKK Migas masih menunggu laporan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) terkait perkembangan proyek ultra laut dalam (Indonesia Deep Water Development/IDD). Pasalnya Chevron menjanjikan kelanjutan rencana tersebut pada Februari lalu.
"IDD saat ini masih tunggu Chevron tindak lanjutnya," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dikutip Sabtu, 18 Juli 2020.
Menurutnya pengambilan keputusan oleh Chevron terhambat lantaran adanya pandemi covid-19. Belum lagi terjadi penurunan harga minyak yang membuat kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) melakukan perhitungan keekonomian ulang.
"Memang ini enggak boleh berlarut-larut, kami juga sudah mendesak Chevron," jelas Dwi.
Proyek IDD merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang menjadi fokus perhatian Pemerintah untuk dapat segera diwujudkan. Oleh karenanya, pembahasan lanjutan antara Wakil Negara RI dan manajemen tertinggi Chevron ini perlu dilakukan untuk dapat memastikan penanganan proyek IDD sesuai harapan tersebut.
Dari data SKK Migas, proyek IDD bisa berproduksi hingga 1.120 juta kaki kubik per hari atau Million Standard Cubic Feet per Day (MMscfd) gas dan minyak 40 ribu barel per hari (bph). Proyek ini sedianya akan beroperasi pada kuartal I-2024.
"IDD saat ini masih tunggu Chevron tindak lanjutnya," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dikutip Sabtu, 18 Juli 2020.
Menurutnya pengambilan keputusan oleh Chevron terhambat lantaran adanya pandemi covid-19. Belum lagi terjadi penurunan harga minyak yang membuat kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) melakukan perhitungan keekonomian ulang.
"Memang ini enggak boleh berlarut-larut, kami juga sudah mendesak Chevron," jelas Dwi.
Proyek IDD merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang menjadi fokus perhatian Pemerintah untuk dapat segera diwujudkan. Oleh karenanya, pembahasan lanjutan antara Wakil Negara RI dan manajemen tertinggi Chevron ini perlu dilakukan untuk dapat memastikan penanganan proyek IDD sesuai harapan tersebut.
Dari data SKK Migas, proyek IDD bisa berproduksi hingga 1.120 juta kaki kubik per hari atau Million Standard Cubic Feet per Day (MMscfd) gas dan minyak 40 ribu barel per hari (bph). Proyek ini sedianya akan beroperasi pada kuartal I-2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News