"Targetnya tinggi, sangat tinggi Rp1.200 triliun untuk tahun depan. Kami optimis untuk bisa mencapainya karena ada beberapa hal," kata Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi Indra Darmawan dalam webinar, Kamis, 9 Desember 2021.
Pertama, ia menyebut, beberapa pelaku usaha akan melalui fase konsumsi dan produksi pada tahun depan. Menurut dia, setelah melalui kedua fase ini, maka para investor akan mulai mengeluarkan belanja modalnya (capital expenditure) sehingga akan dicatat sebagai realisasi investasi.
"Kedua, modal lainnya adalah adanya perencanaan, rencana investasi yang kami hitung sejak 2018 itu sudah hampir Rp2.000 triliun, rencana. Biasanya dalam 10 tahun terakhir, data kami menunjukkan sepertiga dari rencana itu teralisasi, jadi kalau lihat angkanya itu berapa dari angka yang ada di pipeline itu akan terealisir," ungkapnya.
Ia menambahkan, Kementerian Investasi akan mengejar realisasi dari sekitar 100 perusahaan yang telah mendapatkan fasilitas perpajakan berupa tax allowance dan tax holiday. Dengan nilai investasi yang mencapai Rp900 triliun, jumlah ini akan berkontribusi terhadap tercapainya target realisasi investasi.
Selanjutnya, Kementerian Investasi juga memiliki satuan tugas (satgas) penyelesaian investasi yang bertugas untuk membantu perusahaan menyelesaikan rencana investasi yang belum terealisir. Sejauh ini satgas telah membantu realisasi dari Rp550 triliun investasi yang sebelumnya mangkrak karena berbagai kendala.
"Terakhir, modalnya yang bisa kita pakai untuk mencapai target Rp1.200 triliun adalah sejak November 2019 ada Rp708 triliun itu investasi yang mangkrak. Per hari ini sudah terealisir sekitar Rp550 triliun, jadi masih ada sisanya yang bisa kita push untuk bisa terealisasi. Semuanya itu membuat kita optimis kita mencapai target tahun depan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News