ILustrasi The Fed. Foto: AFP/Mandel Ngan
ILustrasi The Fed. Foto: AFP/Mandel Ngan

The Fed Tahan Suku Bunga, Bagaimana Dampaknya ke Kripto dan Saham?

Annisa ayu artanti • 20 Juni 2025 14:40
Jakarta: Di tengah ketidakpastian ekonomi global, The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,5 persen, sesuai ekspektasi pasar. Keputusan ini mendapat respons tenang dari pasar keuangan.
 
Indeks Dow Jones turun tipis 44 poin (-0,10 persen) ke posisi 42.171. Sementara indeks S&P 500 cenderung datar di level 5.980 dan Nasdaq justru naik tipis 0,13 persen ke 19.546. 
 
Di pasar kripto, Bitcoin dan Ethereum hanya terkoreksi kurang dari 1 persen, tetap stabil di sekitar USD104.000 dan USD2.500.

Risiko inflasi dan tarif impor masih dibaca pasar

Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu perkembangan inflasi lebih lanjut sebelum membuat keputusan pelonggaran moneter. 

Dampak tarif terhadap inflasi kemungkinan baru akan terasa dalam beberapa bulan ke depan karena rantai pasok butuh waktu untuk menyalurkan kenaikan biaya.
 
Menurut Powell, ekonomi AS masih menunjukkan kekuatan, terutama dari sisi pasar tenaga kerja, sehingga belum ada urgensi untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
 
Baca juga: https://www.medcom.id/ekonomi/keuangan/ybJ3qgjk-jangan-fomo-ini-tips-investasi-kripto-aman-ala-ojk-untuk-generasi-muda

Investor masih tunggu sinyal lebih kuat

Menanggapi keputusan ini, Fahmi Almuttaqin, Analis Reku, menyebut bahwa pasar saat ini cenderung tenang karena keputusan The Fed sudah sesuai dengan ekspektasi.
 
“Investor telah mengantisipasi dan menyesuaikan komposisi portofolio mereka. Mayoritas sekarang memilih posisi wait and see, sambil mencermati data inflasi, kebijakan tarif AS, dan perkembangan konflik Israel-Iran,” ujar Fahmi dalam keterangan tertulis, Jumat, 20 Juni 2025.

Bitcoin masih dilirik sebagai aset lindung nilai

Meskipun situasi global masih diliputi ketidakpastian, optimisme terhadap Bitcoin tetap tinggi. ETF Bitcoin spot masih menunjukkan net inflow positif sejak 9 Juni lalu.
 
“Ini menunjukkan bahwa Bitcoin semakin diterima sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik,” tambah Fahmi.
 
Ketegangan Israel-Iran bahkan tidak menyurutkan minat investor AS untuk mengoleksi Bitcoin lewat instrumen ETF.

Altcoin dan DCA jadi strategi menarik

Tak hanya Bitcoin, tren akumulasi mulai meluas ke altcoin besar seperti Ethereum (ETH) dan XRP. Namun, reli besar altcoin masih menunggu sinyal penurunan suku bunga dan masuknya likuiditas baru ke pasar.
 
Di kondisi saat ini, strategi Dollar Cost Averaging (DCA) atau menabung rutin masih dianggap strategi ideal.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan