Sustainability Director Tetra Pak ASEAN, jelas Terrynz Tan bersama President Direktur PT Repal Internasional Indonesia Marcus Goldstein di pabrik Repal di Pasuruan
Sustainability Director Tetra Pak ASEAN, jelas Terrynz Tan bersama President Direktur PT Repal Internasional Indonesia Marcus Goldstein di pabrik Repal di Pasuruan

Tetra Pak Kurangi Emisi Pada Rantai Nilai Industri hingga 25% Jelang 2030, Target Net Zero Semakin Dekat

Muhammad Syahrul Ramadhan • 23 Oktober 2025 15:23
Jakarta: Tetra Pak telah merilis laporan keberlanjutan 2024 (FY24), menyoroti pencapaian penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 25% pada seluruh rantai nilainya sejak 2019. Penurunan tersebut juga menunjukkan peningkatan tambahan sebesar lima poin persentase dibandingkan 2023.
 
Sementara di dalam operasionalnya, Tetra Pak berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 54% sejak 2019 dan mencatat tingkat penyerapan konsumsi energi terbarukan sebesar 94%. Capaian ini menempatkan perusahaan pada jalur yang tepat untuk mencapai target emisi nol bersih (net zero) di dalam operasionalnya pada tahun 2030. 
 
Selain itu, pencapaian terkait lingkungan ini sejalan dengan komitmen berkelanjutan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat perekonomian melalui penyediaan pangan yang aman di seluruh dunia.

Di Indonesia, Tetra Pak telah aktif melakukan beragam inisiatif dengan berbagai mitra dan pemangku kepentingan untuk memperkuat kegiatan pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang kemasan karton minuman. Upaya ini mencakup penyediaan peralatan dan sumber daya lainnya bagi para mitra lokal demi membangun rantai nilai daur ulang yang lebih tangguh. 
 
Lewat kolaborasi kuat dengan LSM, perusahaan daur ulang lokal, para pelaku bisnis, dan peritel, perusahaan juga telah berperan dalam meningkatkan kesadaran konsumen serta memperluas akses terhadap kegiatan daur ulang.

Kolaborasi Tetra Pak dengan Re>Pal

Salah satu contoh utama pendekatan kolaboratif ini adalah kemitraan Tetra Pak dengan Re>Pal untuk memproduksi palet industri yang tahan lama, memanfaatkan polyAl, yaitu lapisan polietilena dan aluminium yang diperoleh dari karton makanan dan minuman.
 
Dengan memanfaatkan teknologi eksklusif Re>pal, “thermofusion” yang mengubah polyAl menjadi palet industri yang tahan lama, kemasan karton minuman yang dikumpulkan dan dipilah tidak berakhir di tempat pembuangan sampah, melainkan diberi kehidupan baru di industri pengiriman logistik. 
 
Tetra Pak Kurangi Emisi Pada Rantai Nilai Industri hingga 25% Jelang 2030,  Target Net Zero Semakin Dekat
(Proses produksi di pabril Repal dari polyAl diolah menjadi palet. Foto: Medcom/Syahrul Ramadhan)
 

Inovasi Re>Pal membuktikan bahwa polyAl dapat di daur ulang menjadi produk bernilai tinggi, tahan lama yang mendukung ekonomi sirkular.
 
“Di Re>Pal, kami bangga bisa bermitra dengan Tetra Pak dalam mengubah kemasan karton minuman pasca konsumsi menjadi palet industri yang tahan lama dan bernilai tinggi, yang dapat mendukung industri logistik sekaligus mengurangi timbunan limbah. Kolaborasi ini mendemonstrasikan bagaimana inovasi dan cara berpikir sirkular bisa mentransformasikan material menjadi suatu produk tahan lama dan bermanfaat. Bersama, kami membantu Indonesia membangun rantai nilai yang lebih berkelanjutan, di mana limbah dapat menjadi sumber daya baru dan setiap materialnya mendapatkan kehidupan kedua,” tutur President Direktur PT Repal Internasional Indonesia Marcus Goldstein.
 
Tetra Pak Kurangi Emisi Pada Rantai Nilai Industri hingga 25% Jelang 2030,  Target Net Zero Semakin Dekat
(Hasil upcycing polyAl menjadi palet. Foto: Medcom/Syahrul Ramadhan)
 
Baca juga: Sampah Menumpuk, Waste to Energy jadi Solusi Baru

 
Kondisi geografis Indonesia yang luas dan beragam infrastruktur cold chain menghadirkan tantangan tersendiri dalam memastikan makanan dan minuman dalam kondisi aman ketika dikonsumsi masyarakat. Teknologi kemasan UHT dari Tetra Pak berperan penting dalam mengatasi tantangan tersebut dengan mengurangi kebutuhan pendinginan hingga 12 bulan. Sehingga, menurunkan konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca di seluruh rantai nilai.
 
“Keberlanjutan tidak hanya tentang mengurangi emisi, tapi juga menciptakan sistem resiliensi yang menguntungkan banyak pihak, lingkungan, dan perekonomian,” Sustainability Director Tetra Pak ASEAN, jelas Terrynz Tan.
 
“Di Indonesia, hal ini berarti berkolaborasi dengan para mitra lokal yang memiliki kesamaan nilai untuk membangun infrastruktur daur ulang yang solid, mengembangkan solusi inovatif seperti upcycing polyAl menjadi palet, dan memastikan keamanan kemasan makanan-minuman dapat menjangkau setiap wilayah Indonesia melalui teknologi seperti UHT. Upaya-upaya ini membawa kita makin dekat menuju ekonomi sirkular sekaligus mendukung pencapaian tujuan keberlanjutan nasional.”
 
Pencapaian penting lainnya yang tercantum dalam Laporan Keberlanjutan 2024 Tetra Pak, di antaranya adalah:
 
Mendukung pabrik-pabrik makanan dan minuman mencapai pengurangan konsumsi energi hingga 40% dan peningkatan konsistensi kualitas sampai 60%, hingga dapat mencegah tumpukan limbah pangan, melalui solusi manufaktur canggih dari Tetra Pak.
 
Menyediakan susu dan minuman bernutrisi lain dalam kemasan bagi 66 juta anak di 49 negara melalui program makan di sekolah-sekolah.
 
Membantu 84.000 peternak sapi perah skala kecil di 29 lokasi peternakan seluruh dunia untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik sekaligus memastikan pasokan susu segar tetap stabil bagi produsen produk susu.
 
Investasi sekitar €100 juta (hampir Rp2 triliun) untuk kegiatan riset dan pengembangan untuk meningkatkan aspek keberlanjutan kemasan tanpa mengorbankan keamanan pangan. Investasi ini berhasil mewujudkan beragam inovasi, seperti tutup kemasan berbahan polimer yang mudah didaur ulang yang dikembangkan bersama Elle & Vire dan Tetra Brik® Aseptic 200 Slim Leaf dengan lapisan berbasis kertas.
 
Meluncurkan Approach To Nature, sebuah kerangka kerja perusahaan yang telah meraih penghargaan, dengan merinci langkah-langkah konkret serta lebih dari 20 target terukur yang bertujuan menghentikan dan memutarbalikan dampak kerusakan alam. Kerangka kerja ini mendukung upaya restorasi ekosistem serta meningkatkan ketahanan sumber daya air.
 
Memperkuat dan memperluas keterlibatan perusahaan dengan para pekerja di seluruh rantai nilai melalui survei aspirasi pekerja, penilaian dampak, dan wawancara yang dilakukan pihak ketiga.
 
Melibatkan 150 supplier melalui inisiatif keberlanjutan bagi mereka dengan tajuk “Bergabunglah Bersama Kami Dalam Melindungi Planet Ini” (Join Us in Protecting The Planet).

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RUL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan