Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi mengatakan dalam 10 tahun sektor perhubungan menghasilkan 3 komitmen utama, yaitu meningkatkan konektivitas nasional, meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan keselamatan transportasi.
"Semua itu berorientasi pada prinsip Indonesia sentris sebagai perwujudan hadirnya negara bagi masyarakat," katanya.
Dia menyebut pembangunan fokus dalam mendukung pengembangan sarana dan prasarana transportasi di wilayah daerah tertinggal, terluar, terdepan dan perbatasan (3TP), mendukung destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), mendukung Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah.
Pembangunan infrastruktur transportasi, dilakukan di darat, laut, udara dan perkeretaapian.
Di antaranya pengembangan pelabuhan penyeberangan, dermaga penyeberangan, angkutan umum perkotaan dengan program buy the service, serta terlaksananya sistem angkutan umum massal pada kota metropolitan.
Selain itu juga pembangunan pelabuhan non komersil, kapal perintis, subsidi tol laut hingga menciptakan rute-rute pelayaran yang saling terhubung.
"Kami membangun pelabuhan-pelabuhan berstandar nasional. Dan sejalan dengan arahan presiden, dwelling time di pelabuhan kini sudah berkurang menjadi 3-4 hari saja," kata Menhub.
Khusus transportasi udara, terjadi peningkatan on time performance penerbangan, tercapainya penyelenggaran jembatan udara, serta terbangunnya bandar udara baru, tuturnya.
Selanjutnya, di sektor transportasi perkeretaapian antara lain terbangunnya jalur kereta api secara nasional, kondisi jalur kereta api sesuai standar track quality index (TQI) kategori 1 dan 2, juga pembangunan LRT, MRT, kereta cepat Whoosh, dan kereta api perintis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News