Dompu: Berinternet merupakan kegiatan yang dilakukan hampir setiap hari, bahkan setiap saat. Namun yang harus diwaspadai, berkembangnya teknologi dalam dunia internet, ternyata berjalan seiring dengan munculnya beragam tindak kejahatan siber.
"Karena itu, pastikan Anda aman berinternet. Antara lain dengan menerapkan komunikasi digital secara baik, mencakup etika dan pemahaman tentang bagaimana berinteraksi secara online," kata Direktur Utama PT Tumbuh Bersama Bangsa dan founder edufair.id A.A. Ngurah Bagus Aristayudha dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 Februari 2024.
Aristayudha menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk komunitas pendidikan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Mengusung tema 'Digital Safety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial', webinar ini merupakan kegiatan pertama yang digelar di NTB dalam bingkai kegiatan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2024.
Aristayudha menambahkan, pengguna internet di Indonesia yang semakin meningkat setiap tahun, memang mesti dibarengi dengan menumbuhkan kesadaran menjaga keamanan perangkat dan akun media sosial oleh penggunanya.
"Salah satu kunci keamanan digital adalah bikin password yang kuat dan unik. Yang lagi tren misalnya, penggunaan password alay, multi icon, ada huruf besar dan kecil, juga penggunaan angka dan emoticon lucu," tutur ia.
Password alay, lanjut Aristayudha, justru lebih jitu menjadi fitur keamanan akun pribadi dibandingkan memakai nama akhir pacar atau tanggal lahir.
"Tidak kalah penting, lakukan otentikasi dua faktor dan sering ubah password dalam waktu tertentu agar akun lebih aman dari serangan beragam kejahatan siber," saran Aristayudha, yang juga dosen Bisnis Digital Universitas Bali Internasional (UNBI).
"Karena itu, pastikan Anda aman berinternet. Antara lain dengan menerapkan komunikasi digital secara baik, mencakup etika dan pemahaman tentang bagaimana berinteraksi secara online," kata Direktur Utama PT Tumbuh Bersama Bangsa dan founder edufair.id A.A. Ngurah Bagus Aristayudha dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 Februari 2024.
Aristayudha menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk komunitas pendidikan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Mengusung tema 'Digital Safety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial', webinar ini merupakan kegiatan pertama yang digelar di NTB dalam bingkai kegiatan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2024.
Aristayudha menambahkan, pengguna internet di Indonesia yang semakin meningkat setiap tahun, memang mesti dibarengi dengan menumbuhkan kesadaran menjaga keamanan perangkat dan akun media sosial oleh penggunanya.
"Salah satu kunci keamanan digital adalah bikin password yang kuat dan unik. Yang lagi tren misalnya, penggunaan password alay, multi icon, ada huruf besar dan kecil, juga penggunaan angka dan emoticon lucu," tutur ia.
Password alay, lanjut Aristayudha, justru lebih jitu menjadi fitur keamanan akun pribadi dibandingkan memakai nama akhir pacar atau tanggal lahir.
"Tidak kalah penting, lakukan otentikasi dua faktor dan sering ubah password dalam waktu tertentu agar akun lebih aman dari serangan beragam kejahatan siber," saran Aristayudha, yang juga dosen Bisnis Digital Universitas Bali Internasional (UNBI).
Baca juga: Antisipasi Peningkatan Serangan Siber Berbasis AI 2024 |
Jangan sembarangan klik link
Musisi Roland International Mia Marcellina juga menekankan semakin seriusnya ancaman kejahatan siber yang harus ditangkal. Di antaranya penipuan, kejahatan, dan pencurian akun.
Lalu, malware, phishing, scam, password lemah, serta human error adalah hal-hal yang sebaiknya diketahui oleh pengguna digital untuk mencegah terjadinya risiko.
"Untuk menghindari berbagai potensi buruk itu, salah satunya jangan sembarang klik link. Klik hanya situs dengan tanda http yang ada 's'-nya, karena 's' itu artinya secured. Bahayanya, mereka bisa mengakses dan menyedot saldo m-banking kita. Sudah banyak korban," jelas Mia.
Diketahui, kegiatan #literasidigitalkominfo yang digelar sejak 2017, merupakan program nasional untuk meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada 2024.
Program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD) ini membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Program literasi digital dipandang penting, utamanya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi kian urgen, karena menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News