Direktur Utama CGAS Andika Purwonugroho memperkirakan volume penjualan akan mencapai 82.000.711 standar meter kubik (Sm3) pada 2024. Angka ini meningkat 81,3 persen (yoy) dibandingkan pada 2023 yang sebesar 45.235.193 Sm3.
“Peningkatan kinerja CGAS pada tahun ini juga melibatkan beberapa proyek CNG Station yang ada di Grobogan, Jawa Tengah dan Manyar, Jawa Timur serta Majalengka, Jawa Barat,” ujar Andika dilansir Antara, Sabtu, 24 Februari 2024.
CGAS akan bekerja sama dengan PT GT Ladang Teknik dan Jianyang Greenfir New Energy Equipment Co Ltd (GreenFir) untuk membangun LNG Station berkapasitas 1,5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), dengan nilai investasi Rp161,5 miliar.
Pada kuartal I-2024, Andika menyebut perseroan akan memulai groundbreaking pembangunan Liquefied Natural Gas (LNG) Station di Galian Field Tambun Zone 7 Regional 2 di Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Nilai investasi untuk pembangunan LNG Station berkapasitas 1,5 MMSCFD ini mencapai Rp161,5 miliar," ujar Andika.
Baca juga: Masuk Indeks Morgan Stanley, Saham BUMI Terdongkrak |
Setelah beroperasinya LNG Station, ia meyakini nilai penjualan perseroan bisa mencapai USD8,7 juta atau setara dengan Rp135 miliar per tahun.
Lebih lanjut, pihaknya optimistis perbaikan kinerja perseroan akan mampu memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dalam bentuk dividen.
"Pada 2023, kami memperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan profit menjadi Rp12,2 miliar, sehingga kami berencana untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar 30 persen dari laba bersih," ujar Andika.
Andika menjelaskan, perkiraan atas capaian laba bersih CGAS pada 2023 akan ditopang oleh pendapatan yang diperkirakan mencapai Rp373 miliar. Dengan perkiraan volume penjualan sebanyak 45 juta Sm3.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News