baca juga: 40 Ribu Hektare Sawah di Karawang Tercover Asuransi Pertanian |
Co-founder DayaTani Deryl Lu menegaskan teknologi digital membantu untuk mengoperasikan beberapa situs penelitian dan pengembangan pertanian di pulau Jawa untuk beberapa tanaman hortikultura serta tanaman pangan seperti padi, jagung, cabai, tomat, kentang, kol, dan bawang merah untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi hasil di suatu wilayah.
"Dalam hal transformasi digital, pertanian di Indonesia masih menjadi salah satu sektor yang paling sedikit terdigitalisasi, meninggalkan banyak ruang untuk peningkatan produktivitas dan peluang pengembangan," jelas dia dalam keterangan resmi, Kamis, 18 Januari 2024.
Dia menuturkan penelitian dan pengembangan pertanian membantu dalam membangun SOP praktik terbaik yang berfungsi untuk wilayah tersebut, yang kemudian mereka bagikan kepada para petani dalam model bisnis bagi hasil yang didukung oleh dukungan agronomi yang intensif, pembiayaan input berkualitas tinggi, dan alat digital untuk mengukur dan mengendalikan tindakan di ladang.
Agen solusi untuk petani
Co-founder DayaTani Ankit Gupta menjelaskan agen agronom semi-bionik yang memiliki akses ke semua alat dan teknologi relevan untuk menyelesaikan masalah pertanian seorang petani. Dia menjelaskan versi pertama chatbot LLM agri mereka sudah aktif di aplikasi agen lapangan dan WhatsApp untuk para petani."Sekarang, agronom dan petani dapat bertanya tentang pertanyaan spesifik pertanian kepada bot dalam bahasa daerah mereka melalui teks atau ucapan. Ini juga mendukung kemampuan multimodal seperti pengunggahan gambar untuk mendiagnosis masalah tanaman dengan presisi tinggi dan menghasilkan rekomendasi kustom," tambahnya.
Dukungan data cuaca dan pupuk
DayaTani berencana untuk menginstal lebih dari 100 perangkat IoT (Internet of Things) di seluruh Jawa dalam waktu satu tahun, menciptakan jaringan stasiun cuaca. Jaringan ini akan memberikan informasi cuaca yang tepat dan spesifik lokasi serta peringatan cuaca yang lebih relevan bagi para petani.Perusahaan sedang bekerja untuk membangun perangkat keras dan perangkat lunak untuk menciptakan model ilmu data yang dapat memberikan rekomendasi praktis bagi petani, seperti saran pupuk yang lebih akurat berdasarkan kondisi dunia nyata daripada aturan dasar.
Pendekatan ini, dengan menggunakan data dunia nyata, bertujuan untuk terus meningkatkan teknologi ini dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas petani kecil di Asia Tenggara. DayaTani telah menjalin kemitraan dengan pemain industri utama untuk mendukung petani Indonesia.
Memastikan serapan pasar petani
Perusahaan juga bekerja sama dengan perusahaan agritech terkemuka dalam penjualan input, menawarkan sumber daya berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif kepada petani DayaTani. Selain itu, berbagai perusahaan terkemuka dalam perdagangan output terlibat dalam pembelian hasil hortikultura dari jaringan petani DayaTani, memastikan pasar yang dapat diandalkan untuk produk-produk mereka."Secara keseluruhan, inisiatif DayaTani sejalan dengan tujuan yang lebih besar untuk memodernisasi pertanian Indonesia, menjadikannya lebih efisien, berkelanjutan, dan tangguh. Dengan memanfaatkan teknologi, DayaTani tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga berkontribusi pada ekosistem digital yang semakin penting dalam sektor pertanian Indonesia," tutup Deryl.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News