Ilustrasi. Foto: Dokumen PLN
Ilustrasi. Foto: Dokumen PLN

Kalahkan Jerman, Kondisi Kelistrikan Indonesia Jauh Lebih Maju

Annisa ayu artanti • 08 Februari 2023 20:34
Jakarta: Kondisi kelistrikan di Indonesia saat ini diklaim jauh lebih baik dan terkendali dibandingkan dengan negara-negara lain. Khususnya kelistrikan di Jerman dan Pakistan.
 
Meskipun Jerman merupakan negara maju, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo membandingkan, sistem dan kondisi kelistrikan di negara tersebut tak stabil. Bahkan, terancam krisis karena pasokan bahan bakar yang sangat bergantung pada negara lain.
 
Sementara, dibandingkan Pakistan, kondisi kelistrikan di Indonesia sangat baik. Pakistan sempat mengalami pemadaman panjang yang membuat menjadi gelap gulita.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kedua negara itu tidak memiliki kemandirian energi sebagai penyuplai pembangkit-pembangkit listrik mereka.
 
Hampir 50 persen pasokan gas Jerman berasal dari Rusia dan pasokan batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di sana salah satunya berasal dari Indonesia.
 
"Kami di sini sampaikan kondisi kelistrikan nasional dalam kondisi aman. Kami juga-jaga setiap pilar kelistrikan dapat kita bangun semakin kokoh," kata Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR-RI, Rabu, 8 Februari 2023.
 
Baca juga: Dahsyatnya Potensi Panas Bumi Indonesia, Seberapa Besar Emangnya?

Darmawan menjelaskan, PLN sebagai penyedia listrik nasional telah banyak belajar soal pasokan energi. Pada 2021, PLN sempat mengalami krisis pasokan batu bara, namun saat ini stok batu bara untuk pembangkit sudah aman yaitu di atas 20 hari.
 
"Pasokan energi primer pembangkit HOP (hari operasi) rata-rata di atas 20 hari, dan ini sekali lagi kondisi terbaik sepanjang sejarah," ucapnya.
 
PLN juga telah mengubah paradigma sistem pengendalian pasokan batu bara dari yang awalnya fokus pada titik bongkar Estimated Time of Arrival (ETA) menjadi berfokus pada titik muat atau loading. Mekanisme early warning system juga dibangun, sehingga risiko keterlambatan pengiriman pasokan batu bara dapat diminimalisir.
 
"Dengan sistem seperti ini maka jika ada potensi kegagalan pasokan karena ketersediaan batu bara maupun armada angkutannya, akan dapat dideteksi lebih dini. Bahkan setiap pergerakan pasokan energi primer dapat termonitor secara digital," tuturnya.
 
Tak hanya itu, Darmawan juga menyampaikan infrastruktur kelistrikan di Indonesia juga andal. Seluruh pembangkit, transmisi, dan jaringan dikelola secara digital.
 
"Sistem operasi kelistrikan indonesia yang kokoh dengan transformasi berbasis digital yang terintegrasi end to end dalam pemantauan dan operasinya," imbuhnya.
 
Seperti diketahui, reserve margin atau cadangan listrik pada 2021 mencapai 37 persen dan pada 2022 diperkirakan naik menjadi 56 persen.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
 
(ANN)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif