Diketahui, Sugar Co merupakan Sub Holding Komoditi Gula PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang ditugaskan untuk mengelola seluruh pabrik gula milik PTPN Group di seluruh Indonesia.
Adapun Memorandum of Understanding (MoU) tersebut ditandatangani Direktur Utama LPDB-KUMKM dengan Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Penandatanganan MoU ini sendiri merupakan tindak lanjut kegiatan koordinasi antara LPDB-KUMKM dengan PT SGN yang juga dihadiri oleh koperasi binaan PT SGN yang bergerak di bidang pertanian gula pada 1 Juni 2023 lalu.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, dengan kerja sama ini, LPDB-KUMKM sebagai lembaga yang menyalurkan pinjaman maupun pembiayaan kepada koperasi, pihaknya berpeluang besar untuk dapat memberikan dukungan kepada para koperasi-koperasi dengan anggota petani tebu di bawah kemitraan PT SGN.
"Kehadiran LPDB-KUMKM dapat memenuhi kebutuhan modal menanam tebu petani SGN sehingga mampu mengakselerasi kemandirian gula nasional," kata Supomo dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 19 Juni 2023.
Selain itu, Supomo melanjutkan, diharapkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut, pola kerja sama LPDB-KUMKM dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dalam pembiayaan kepada koperasi-koperasi akan ditindaklanjuti dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang akan mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak, sehingga Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan Dana Bergulir dalam Rangka Mendukung Program Ketahanan Pangan Komoditi Gula khususnya dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Kegiatan ini dapat menjadi salah satu strategi LPDB-KUMKM mencapai target penyaluran sebesar Rp1,8 triliun, khususnya penyaluran kepada koperasi sektor riil," tambahnya.
Menurut Supomo, pertumbuhan penyaluran dana bergulir dari tahun ke tahun untuk koperasi sektor riil semakin meningkat dan semakin besar porsinya. Kegiatan ini seperti yang diharapkan oleh Menteri Koperasi UKM Teten Masduki untuk sektor riil yang lebih fokus.
"Sebab hal ini seiring dengan program ketahanan pangan dari pemerintah, dan memiliki dampak ekonomi seperti ketersediaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, karena menjadi sektor yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti pertanian, perikanan dan perkebunan," pungkas Supomo.
Baca juga: Sistem Pertanian RI Perlu Ditransformasi |
Fasilitasi pendanaan petani tebu
Sementara itu, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Aris Toharisman menjelaskan MoU ini dilaksanakan dalam rangka memberikan fasilitasi pendanaan petani tebu melalui koperasi yang dibiayai oleh LPDB-KUMKM.
"MoU ini akan kami implementasikan dalam bentuk kerja sama yang lebih konkret, kami menyambut baik ini karena tentu saja kelancaran pendanaan petani tebu akan sangat berdampak kepada PT SGN, oleh karena itu kami juga berkewajiban memberikan dukungan penuh agar proses-proses terkait dengan pinjaman kepada kelompok tani ini akan berjalan lancar," kata Aris.
Menurutnya, saat ini PT SGN memiliki infrastruktur untuk bisa memonitor perkembangan kemajuan pekerjaan ditingkatkan petani atau manajemen tanam komoditi tebu.
"Seperti pemantauan sampai sejauh mana, luasannya berapa, varietas apa yang ditanam, kapan ditanamnya, pupuknya apa, dan kapan harus ditebang. Itu semua termonitor di SGN dengan sistem e-farming jadi pada saat nanti LPDB-KUMKM memberikan pinjaman kepada petani tebu secara bertahap maka progres-progres kemajuan itu akan bisa terpantau oleh pihak LPDB-KUMKM dan PT SGN sehingga ini akan memperkecil risiko kalau kredit itu tidak digunakan sebagaimana semestinya," ucap Aris.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News