"Hari-hari ini kita belum lihat ada upstream yang (menarik) lainnya," kata Deputy Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Wahyu Budiarto dalam kunjungan ke Media Group, Jakarta, Selasa, 27 April 2021.
Selain kontrak di Blok Rokan yang berakhir, Chevron juga berniat hengkang dari proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) atau Ultra Laut Dalam karena secara keuntungan yang didapatkan sangat tipis bila dibandingkan dengan bisnis Chevron secara global.
Namun demikian, Budi mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk ikut dalam lelang wilayah kerja yang baru apabila sesuai dengan portofolio bisnis perusahaan.
Selain itu, dengan melihat potensi ekonomi Indonesia yang akan terus tumbuh dan membutuhkan pasokan gas menjadi peluang untuk Chevron dalam bisnis LNG di dalam negeri.
"Indonesia merupakan ekonomi yang sangat menarik untuk bermain. Salah satunya kita lihat kebutuhan gas akan besar sekali, ini menarik sekali. Jadi bisa saja, apalagi kami ada gas di Austalia yang cukup bersih," jelas Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News