"IFI merupakan program akselerasi bisnis bagi IKM pangan terpilih yang mempunyai inovasi produk dan proses dan berbahan baku utama sumber daya lokal agar siap menjadi industri pangan yang marketable, profitable, dan sustainable," kata Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih, dalam keterangan resminya, Rabu, 30 Desember 2020.
Gati berharap IFI 2020 dapat mengakselerasi peningkatan daya saing IKM pangan di Tanah Air untuk terus berinovasi sehingga kompetitif di kancah domestik hingga global. Apalagi, jumlah IKM pangan saat ini mencapai 1,86 juta unit usaha atau 43,41 persen dari total unit usaha IKM di Indonesia.
"IKM ini akan diberikan pendampingan lanjutan dalam bentuk pelatihan dan mentoring eksklusif scaling up usaha, lalu memperoleh fasilitasi sertifikasi HACCP atau sertifikat lain yang dibutuhkan dalam peningkatan daya saing serta mengikuti berbagai macam event pameran, investor matchmaking, dan fasilitasi membership e-commerce global," paparnya.
Produk IKM pangan Indonesia terbuka luas untuk memenuhi pasar dalam negeri dan juga masuk ke pasar ekspor. Oleh karenanya, sebut dia, IKM pangan diharapkan memiliki kesiapan dan strategi yang tepat dalam meningkatkan kualitas, membangun branding, melakukan adaptasi, memperkuat inovasi, serta mampu dalam membaca tren dan kebutuhan pasar saat ini.
Lebih lanjut, nilai tambah suatu produk mempunyai andil besar dalam mendorong kemajuan IKM pangan di Indonesia. Di samping itu, eksistensi inovasi dapat menjadi alat yang tepat dalam penciptaan nilai tambah.
"Untuk itu, Ditjen IKMA mengambil langkah nyata dalam penguatan inovasi IKM pangan melalui program IFI 2020 yang ditujukan untuk mendorong pemahaman IKM pangan mengenai pentingnya branding yang dapat memberikan value di mata konsumen," pungkas Gati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id