Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Lebih Modern, SWF Diyakini Dorong Pembangunan Tanah Air

Annisa ayu artanti • 28 Desember 2020 13:55
Jakarta: Sovereign Wealth Fund (SWF) diyakini pemerintah menjadi salah satu cara untuk membangunan Tanah Air, selain melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
 
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN Arya Sinulingga mengatakan Indonesia masih masih banyak membutuhkan pembangunan, khususnya untuk infrastruktur transportasi dan target pembangunan 10 destinasi wisata anyar seperti Bali.
 
"Kita tau ini semua membutuhkan dana. Kalau bergantung APBN, kita masih bergaya tradisional, makannya dibuatlah yang namanya SWF, yang memang untuk pemberdayaan infrastruktur-infrastruktur yang ada selama ini," kata Arya dalam diskusi virtual, Senin, 28 Desember 2020.

Arya menjelaskan SWF bukan sesuatu baru dalam memperoleh pendanaan. Indonesia justru terlambat membuatnya dibandingkan negara lain.
 
Pemerintah pun menargetkan kedepannya dana untuk pembangunan Tanah Air tidak lagi diambil dari APBN atau dari BUMN, melainkan dari kontribusi investor luar negeri.
 
"Ini adalah langkah yang dilakukan pemerintah, bagaimana kita bisa menambah lagi pembangunan berikutnya dengan dana-dana investasi dari luar," ucapnya.
 
Lebih lanjut, Arya menuturkan sejumlah proyek di Indonesia juga telah diminati oleh investor asing. Beberapa di antaranya adalah pengelolaan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang Banten dan Bandara Internasional Kualanamu, Sumatra Utara.
 
"Ada yang tertarik dengan airport kita seperti Soetta, Kualanamu. Itu tertarik oleh beberapa negara," imbuhnya.
 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah memastikan pemerintah akan meluncurkan lembaga pengelola investasi yang bernama Indonesia Investment Authority (INA). Lembaga ini akan diluncurkan pada awal tahun depan.
 
"Awal 2021, kita akan luncurkan Sovereign Wealth Fund yang bernama Indonesia Investment Authority (INA)," kata Jokowi, beberapa waktu lalu.
 
Ia menambahkan INA akan menjadi lembaga yang mengelola sumber pembiayaan pembangunan baru berbasis penyertaan modal. Adanya lembaga ini diharapkan membantu upaya pemulihan ekonomi nasional.
 
Sejauh ini, INA sudah mendapatkan ketertarikan untuk investasi dari sejumlah lembaga yang berasal dari Amerika Serikat (AS), Jepang, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Kanada. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan