Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan formula ini menjadi temuan Chevron dan menjadi keberhasilan dalam pilot project EOR di Lapangan Minas, Rokan.
Formula tersebut memang terbukti membuat produksi minyak meningkat. Namun, butuh teknik yang cukup canggih demi menginjeksi Lapangan Minas.
"Sebetulnya pihak Chevron bukan tidak memberikan formula jadi karenA formula BtoB jadi diselesaikan dulu BtoB-nya, jadi Chevron dan Pertamina menjelaskan BtoB-nya bagimana," kata Tutuka di Jakarta, Selasa, 19 Januari 2021.
Jika Chevron tetap tidak memberikan formula tersebut pada Pertamina sebagai operator baru, maka perusahaan migas pelat merah didorong untuk meramu formula sendiri. Meski diakui Tutuka hal tersebut memerlukan waktu yang lama, seperti yang dilakukan Chevron.
"Apabila tidak bisa diperoleh maka pertamina kalau ingin melanjutkan injeksi membuat sendiri dan itu memang memerlukan waktu yang tidak sebentar, pengalaman dan investasi," tutur dia.
Pencarian Mitra
Tidak hanya mengenai formula, Tutuka juga menyerahkan sepenuhnya permasalahan mitra di Blok Rokan pada Pertamina. Dengan kata lain, Pertamina bebas untuk menentukan mitra di blok tersebut sebagai bagian dari upaya berbagi beban dalam pengelolaan ke depan.
Apalagi keberadaan mitra yang didukung oleh kompetensi dan finansial sangat penting untuk menentukan keberhasilan Pertamina ke depan dalam mengelola Rokan.
"Tentang partner, Pertamina sedang melakukan kajian bisnis Rokan, partner siapa yang paling tepat itu urusan BtoB," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News